HUMANIORA – (3/9/2024) Sebuah penelitian kolaboratif yang dilakukan oleh Habiba Al Umami, dosen Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia, dan Irham Irham dari Universiti Brunei Darussalam, Brunei Darussalam, telah dipublikasikan di LLT Journal Vol 27, No 2 (2024), sebuah jurnal terindeks Scopus. Penelitian ini mengungkap pandangan mahasiswa terhadap bahasa Inggris dalam konteks pendidikan tinggi Islam di Indonesia, sebuah isu yang terus menjadi perhatian dalam literatur akademik.
Baca juga:
- TVA Sesi Kelima: Sikapi Perubahan dalam Pendidikan
- Ciptakan Lingkungan yang Inklusif dan Partisipatif, Humaniora Gelar Sosialisasi Layanan Dumas
Penelitian ini menggali sikap dan persepsi mahasiswa terhadap bahasa Inggris, yang sebagai bahasa internasional membawa berbagai manfaat sekaligus tantangan yang kompleks. Fokus utama penelitian adalah bagaimana mahasiswa Sastra Inggris di Indonesia, yang telah mempelajari prinsip-prinsip dasar Linguistik Terapan (Kritis), merespons janji-janji yang ditawarkan oleh penguasaan bahasa Inggris, terutama dalam lingkungan pendidikan tinggi Islam.
Dengan melibatkan 58 mahasiswa yang terdiri dari 19 laki-laki dan 39 perempuan, data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner yang mencakup pertanyaan tertutup dan terbuka, serta wawancara semi-terstruktur dengan empat mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pandangan yang cukup moderat terhadap variasi bahasa Inggris dari negara-negara non-lingkaran dalam. Mereka tidak menganggap variasi tersebut sebagai sesuatu yang kurang, dan menunjukkan bahwa keberterimaan dalam komunikasi lebih penting daripada ketepatan bahasa.
Menariknya, mahasiswa juga memandang bahwa berbicara bahasa Inggris dengan aksen lokal adalah sesuatu yang dapat diterima. Meskipun masih ada keraguan, mereka meyakini bahwa kompetensi dalam bahasa Inggris tetap memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan dalam memahami bagaimana bahasa Inggris dipersepsikan oleh mahasiswa dalam konteks pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan kurikulum dan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan dan pandangan mahasiswa. Lebih lengkap hasil penelitian dapat dibaca pada https://e-journal.usd.ac.id/index.php/LLT/article/view/8917. [al]
