HUMANIORA – (9/7/2024) Di tengah perkembangan pesat dalam dunia pendidikan, peningkatan kompetensi bidang pengajaran menjadi sangat penting bagi setiap pendidik. Kompetensi yang baik tidak hanya mencakup penguasaan materi ajar, tetapi juga kemampuan dalam metode pengajaran yang inovatif, pemanfaatan teknologi dalam kelas, serta pendekatan yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan siswa yang beragam. Hal itu disampaikan Kepala Sekolah SMAN Taruna Nala Jatim, Dr. Dra. Husnul Chotimah, M.Pd., dalam dalam pembekalan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang digelar Fakultas Humaniora Rabu, 3 Juli 2024.
Baca juga:
- Profesionalisme dan Etika: Kunci Keberhasilan di Dunia Kerja
- Menavigasi Era Digital: Pentingnya Memahami Jurnalistik di Media Siber
Dr. Husnul Chotimah menilai, dengan terus meningkatkan kompetensi ini, seorang pendidik tidak hanya mampu menghadirkan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menyenangkan, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dan dibutuhkan di masa depan. “Komitmen terhadap peningkatan kompetensi menjadi sebuah keharusan bagi pendidik yang ingin terus berkontribusi secara optimal dalam dunia pendidikan”.
Dalam paparannya, Dr. Husnul Chotimah menekankan pentingnya tujuan pendidikan dalam meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam merencanakan serta mengelola pembelajaran yang mendidik. Ia menjelaskan bahwa tujuan ini juga mencakup upaya memfasilitasi murid dalam menguasai kecakapan abad 21 serta meningkatkan profesionalisme guru untuk memenuhi tuntutan pengembangan karakter.
"Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan," ujar Dr. Husnul Chotimah. Ia kemudian menguraikan berbagai aspek pengajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan seorang guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada murid, interaksi belajar dan mengajar, serta proses saling mempengaruhi antara guru dan murid.
Selain itu, Dr. Husnul Chotimah menjelaskan konsep pembelajaran sebagai bantuan yang diberikan guru agar terjadi proses perolehan ilmu, pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan pembentukan sikap. Ia menekankan bahwa pembelajaran bertujuan membantu murid belajar dengan baik sesuai dengan kebutuhan mereka, atau memerdekakan murid.
Dalam paparannya, Dr. Husnul Chotimah menyoroti kedudukan guru sebagai tenaga profesional. "Guru berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran sebagai agen pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan nasional," tuturnya. Ia menambahkan bahwa seorang guru harus memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, serta komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, ketaqwaan, dan akhlak mulia. Guru juga harus memiliki kompetensi yang diperlukan dalam bidang tugasnya dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan.
Dr. Husnul Chotimah juga menguraikan empat kompetensi utama yang harus dimiliki oleh seorang pendidik: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Ia menekankan pentingnya peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator, sementara murid dihargai kehadirannya, senang belajar, dan didorong untuk membangun obsesi.
Menjelang penerapan Kurikulum Merdeka, Dr. Husnul Chotimah memberikan beberapa poin penting yang harus dipersiapkan oleh para guru. "Konsep pembelajaran paradigma baru, prinsip-prinsip pembelajaran yang inovatif, berbagai model atau pendekatan metode yang bervariasi, dan penyesuaian pembelajaran dengan karakteristik peserta didik adalah hal-hal yang harus dipahami oleh guru," jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya konsep pembelajaran berdiferensiasi serta prinsip asesmen dalam Kurikulum Merdeka.
Kegiatan pembekalan PKL ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta. Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus berkomitmen untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan melalui program-program seperti ini, mempersiapkan mereka untuk menjadi tenaga profesional yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja. [al]