Lindungi Mahasiswa dari Tindakan Kekerasan Seksual, Begini Saran Dr. Istiadah

HUMANIORA – (7/6/2024) Pendekatan yang komprehensif dan berlandaskan nilai-nilai moral serta spiritual menjadi hal penting dalam upaya mencegah kekerasan seksual di kalangan mahasiswa. Hal itu disampaikan dosen Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. Hj. Istiadah, M.A., dalam kegiatan Capacity Building yang diselenggarakan oleh Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual UIN Sunan Ampel Surabaya (5/6).

Baca juga:

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Istiadah memaparkan sejumlah hal esensial dalam upaya melindungi mahasiswa dari tindakan kekerasan seksual. Ia menekankan pentingnya mahasiswa mengenali diri sendiri dengan memahami urutan nilai pribadi serta kelebihan dan kekurangan diri. Langkah ini dianggap penting bagi individu, khususnya remaja, untuk membangun kepercayaan diri dan integritas personal.

Selanjutnya, ia berbicara tentang membangun jembatan harapan dengan menggagas masa depan yang lebih baik melalui harapan dan tujuan yang jelas. Menurutnya, hal ini membantu remaja mengarahkan hidup mereka ke arah yang positif dan produktif.

Dr. Istiadah juga menyoroti tantangan yang dihadapi remaja masa kini, termasuk tekanan sosial dan perubahan budaya. Ia menekankan pentingnya kesiapan mental dan emosional untuk menghadapinya, guna mengurangi kerentanan terhadap situasi yang dapat memicu kekerasan seksual.

Lebih lanjut, ia menekankan perlunya mencegah perkawinan anak dan stunting sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup generasi muda dan memastikan mereka mendapatkan kesempatan berkembang yang optimal.

Tidak kalah penting, Dr. Istiadah menggarisbawahi pengembangan konsep diri remaja dalam Islam, mendorong mereka menjadi generasi Qur’ani yang sholeh secara pribadi dan sosial. Ini, menurutnya, memberikan landasan moral dan spiritual yang kuat.

Ia juga menekankan pentingnya menjauhi zina dengan memahami bahaya dan dampak negatifnya. Edukasi mengenai bahaya zina, katanya, harus ditanamkan sejak dini untuk menjaga moral dan kesehatan remaja.

Terakhir, Dr. Istiadah menyoroti pentingnya maqasid syari’ah, yang meliputi perlindungan nasab, kesehatan tubuh, organ reproduksi, serta harga diri dan masa depan. Perlindungan ini, jelasnya, mencakup upaya menjaga keturunan, kesehatan fisik, dan moralitas individu dalam masyarakat.

Diharapkan, pendekatan yang komprehensif ini dapat diterapkan secara efektif di perguruan tinggi di seluruh Indonesia, sekaligus menginspirasi kebijakan dan tindakan konkret untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan inklusif. [al]

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id