Menelusuri Peran Bahasa dalam Agama: Refleksi Kuliah Prof. Joel C. Kuipers

HUMANIORA - (25/10/2023) Profesor Joel C. Kuipers, seorang ahli dalam bidang bahasa dan antropologi, baru-baru ini berbagi pengalamannya yang menarik dalam kuliahnya yang digelar oleh Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada Selasa, 24 Oktober 2023. Dalam kuliah tersebut, Prof. Kuipers mengulas peran bahasa, teks suci, dan konteks sosial dalam masyarakat yang berbeda. Pengalaman pribadinya dalam studi bahasa, sastra, agama, dan sistem otoritas telah membentuk pemahaman mendalamnya tentang keterkaitan antara elemen-elemen ini.

Baca juga:

Dalam kuliahnya, Prof. Kuipers membagikan perjalanan intelektualnya yang dimulai dari studi Bahasa Inggris dan berkembang ke bidang Antropologi. Hal ini menjadi landasan penting dalam penelitian dan pemahamannya tentang peran bahasa dalam berbagai masyarakat. Ia menggambarkan bagaimana transformasinya dari seorang mahasiswa bahasa menjadi peneliti yang memahami bagaimana bahasa, sastra, agama, dan sistem otoritas berinteraksi dalam masyarakat.

Salah satu kisah menarik yang dibagikan oleh Prof. Kuipers adalah pengalamannya di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Dalam konteks agama di sana, ia mencatat peran penting bahasa dan puisi. Ia menceritakan peristiwa menarik ketika seorang pemuka agama Sumba membawa hati babi yang telah disembelih ke depan umum dan menyebutnya sebagai "Kitab Suci" mereka. Ini menggambarkan betapa signifikannya kitab suci dalam masyarakat tersebut dan bagaimana bahasa memainkan peran kunci dalam ritual keagamaan.

Prof. Kuipers juga menjelaskan dampak masuknya agama Kristen di masyarakat Sumba. Awalnya, masyarakat Sumba sangat mengikuti agama tradisional mereka, tetapi seiring berjalannya waktu, banyak yang beralih ke agama Kristen. Perubahan ini juga memengaruhi upacara adat dan makna yang terkait dengan bahasa dalam konteks keagamaan. Beliau menjelaskan bahwa perubahan ini terjadi setelah pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI), yang mengharuskan warga negara Indonesia memiliki afiliasi agama. Masyarakat Nusa Tenggara Timur memilih agama Kristen, dan perkembangan agama Kristen di daerah tersebut berkembang pesat, terutama dengan pembangunan sekolah-sekolah di awal Orde Baru, yang secara signifikan memengaruhi kepercayaan masyarakat.

Dalam diskusinya, Prof. Kuipers menyoroti pertanyaan-pertanyaan penting seperti definisi teks, apakah teks harus sengaja diciptakan, apakah teks harus koheren, dan apakah ada hubungan antara berbagai teks. Dia juga mempertanyakan apakah tanda-tanda dalam hati sapi, kerbau, dan ayam dapat dianggap sebagai teks dalam konteks agama. Hal ini menunjukkan kompleksitas pemahaman yang dimiliki oleh masyarakat Sumba terhadap bahasa dan teks.

Prof. Kuipers juga menekankan peran linguistik dalam memahami teks suci dan bahasa dalam konteks agama. Ia membandingkan pendekatan linguistik Barat dengan ilmu bahasa dalam teks suci dan bahasa sakral di masyarakat Sumba, menunjukkan bahwa masyarakat Sumba memiliki pemahaman yang mendalam tentang bahasa dan teks dalam konteks keagamaan.

Kuliah Prof. Joel C. Kuipers memberikan wawasan yang mendalam tentang peran bahasa dalam agama dan bagaimana teks dan konteks saling terkait dalam masyarakat yang berbeda. Dengan pengalamannya yang kaya dan pemikirannya yang mendalam, Prof. Kuipers telah memberikan pandangan berharga tentang hubungan antara bahasa, teks suci, dan konteks sosial. Kuliahnya merupakan pengingat yang kuat tentang betapa pentingnya memahami bagaimana bahasa memengaruhi keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat yang beraneka ragam. [Istiadah]

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id