HUMANIORA – (24/2023) Sebuah teks tidak dapat dipahami secara isolasi. Maknanya sering kali sangat tergantung pada konteks budaya di mana teks tersebut digunakan. Narasi tersebut diungkapkan Prof. Joel C. Kuipers dari George Washington University dalam Visiting Lecturer yang bertema "Sacred Language, Text, and Context" pada Selasa, 24 Oktober 2023, di Ruang Teater Fakultas Humaniora.
Baca juga:
- Gelar Visiting Professor, Humaniora Hadirkan Pakar Antropologi dari George Washington University
- Membanggakan, Mahasiswa Humaniora Raih Juara 2 Debat Bahasa Arab di Arab Fest 2023
Dalam acara yang penuh antusiasme ini, Prof. Kuipers berbicara tentang bagaimana bahasa, teks, dan konteks dalam sebuah budaya saling terkait dan berperan dalam membentuk makna serta interaksi sosial.
Dalam paparannya, Prof. Kuipers menekankan bahwa teks tidak dapat dipahami secara terpisah dari konteks budaya di mana mereka digunakan. Makna teks seringkali sangat bergantung pada bagaimana mereka ditempatkan dalam praktik-praktik keagamaan, ritual, dan keyakinan yang lebih luas.
Prof. Kuipers membahas bagaimana masyarakat Sumba, Nusa Tenggara Timur menggunakan bahasa dan teks dalam berkomunikasi, bahkan dengan leluhur mereka. Dia menggambarkan bagaimana teks dalam budaya Sumba memiliki makna yang mendalam dan kompleks, yang hanya dapat sepenuhnya dimengerti ketika ditempatkan dalam konteks yang sesuai.
Selama diskusi yang berlangsung sangat interaktif, Prof. Kuipers juga memaparkan peran ilmu linguistik dalam memahami teks. Dia menyoroti hubungan koherensi antara teks satu dengan yang lain, bahkan mengaitkannya dengan elemen-elemen seperti hati binatang yang dapat dianggap sebagai teks yang sakral, bahkan disebut sebagai “Kitab Suci”.
Prof. Kuipers juga memberikan contoh dari budaya masyarakat Sumba yang mengaitkan malapetaka dengan kemarahan leluhur, yang disebabkan oleh kelalaian mereka dalam menjalankan upacara atau sesajen.
Seluruh acara berlangsung dengan penuh semangat, dengan peserta yang begitu antusias untuk memahami lebih dalam topik yang disajikan oleh Prof. Kuipers.
Kegiatan ini merupakan contoh konkret bagaimana visiting lecturer bisa menjadi jendela bagi para mahasiswa dan akademisi untuk memperluas pengetahuan mereka, memahami kompleksitas hubungan antara bahasa, teks, dan konteks dalam berbagai budaya, dan memperdalam pemahaman mereka tentang makna dan interaksi sosial. [al]
