HUMANIORA – (6/9/2023) Dalam dua sesi paralel berlangsung pada Rabu siang, (6/9), para presenter dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UIN Malang, ikut berpartisipasi dalam sesi ini secara offline di Fakultas Humaniora. Salah satu momen yang sangat menghibur datang dari Ayu Setia Ningsih, salah satu presenter dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitiannya yang unik dengan judul "The Representation of the Term 'Peh' in Javanese Language in the Tulungagung Region," sukses mencuri perhatian para peserta.
Baca juga:
Guru Besar UGM Bahas Eksploitasi Kreatif Bahasa untuk Produksi Humor
Dalam presentasinya, Ayu menjelaskan bahwa kata "Peh" dalam bahasa Jawa, khususnya di daerah Tulungagung, memiliki beragam makna, seperti takjub, marah, kecewa, dan pusing/bingung. Dengan pendekatan yang simpel namun bermakna, penelitian ini memikat peserta yang hadir dan membuat mereka tertawa sepanjang presentasi.
Acara AICOLLIM tahun ini tidak hanya menjadi wadah bagi para akademisi untuk berbagi pengetahuan tetapi juga memperlihatkan bahwa bahasa dapat menjadi subjek penelitian yang menghibur dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Sebagai bagian dari rangkaian acara AICOLLIM, parallel session juga menjadi sorotan dengan menghadirkan presenter dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri, seperti Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Monash University, Universitas Dhyana Pura, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Universitas Gajah Mada, STIBA LIA Jakarta, Universitas Wijaya Putra, UIN Sunan Kalijaga, IAIN Kediri, Universitas Musamus Merauke, STAIN Kediri, IAIN Metro, UIN Khas Jember, STKIP Yapis Dompu, dan beberapa presenter dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. [ni]
