Guru Besar UGM Ajak Selami Keindahan Bahasa dengan Eksploitasi Kreatif Bahasa Informal

HUMANIORA – (6/9/2023) - Sebagai homo luden atau makhluk yang gemar bermain, manusia memiliki kemampuan untuk menciptakan alat bermain yang unik, salah satunya dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi verbal utama. Hal itu diungkapnkan Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, seorang pakar linguistik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dalam sesi plenari Annual International Conference on Language, Literature and Media (AICOLLIM) ke-5 yang digelar pada Rabu, 6 September 2023.

Baca juga:

 Prof. Putu 2

Dalam presentasinya, Guru Besar Bahasa Indonesia UGM tersebut menghadirkan materi yang menggelitik berjudul "Humorous Aspects of Truck Container Signs in Indonesia." Ia menjelaskan bagaimana bahasa dieksploitasi secara kreatif pada tanda-tanda truk kontainer di Indonesia untuk menciptakan humor.

Mengawali presentasinya, Prof. Putu menekankan bahwa bahasa tidak dapat dipisahkan dari konteks. Hal ini menurutnya, karena analisis linguistik selalu berkaitan dengan bentuk, fungsi, dan makna.

“Untuk memahami sepenuhnya bahasa, kita harus memahami konteksnya. Ini melibatkan analisis wacana, termasuk pemahaman terhadap simbol-simbol yang digunakan dalam penggunaan bahasa”, tegasnya.

Selanjutnya, Prof. Putu juga menegaskan bahwa bahasa yang kita pelajari tidak hanya mencakup bahasa formal, tetapi juga bahasa informal, termasuk bahasa yang tertulis di belakang truk. Melalui presentasinya, ia mengajak peserta untuk menemukan keindahan dalam penggunaan bahasa sehari-hari ini.

Melalui penelitian yang cermat terhadap rambu-rambu truk kontainer yang melintasi jalan raya di Indonesia, alumni Monash University, Melbourne Australia tersebut mengungkapkan tiga cara pembuat rambu menggunakan humor verbal, seperti pengulangan, inversi, dan interferensi timbal balik. Hal ini menurutnya, membuktikan bahwa bahasa dapat menjadi alat yang kuat untuk memancing senyum dan tawa penonton.

“Humor bisa menjadi cara yang kreatif dan tidak konvensional untuk mengganggu pemahaman kita tentang bahasa”, ujarnya.

Ia menambahkan, “Humor bisa menjadi alat yang kuat dalam berkomunikasi, bahkan dalam konteks yang tak terduga”

Berkaitan dengan hal di atas, Prof. Putu membagikan kasus menarik seperti tulisan di bak truk yang menggabungkan nomor calon legislatif dengan humor lokal, menciptakan pesan yang mengundang senyum.

"Setelah ditunggu-tunggu cukup lama, akhirnya ternyata nomor caleg saya sama persis dengan nama nomor blangkon saya, yakni 59. Alhamdulillah semoga pas”, ujarnya memberikan contoh kasus.

“Putus cinta soal biasa, putus rem mati kita”, imbuhnya  menciptakan humor dengan menggabungkan problem asmara dan kendaraan.

Ia menambahkan, "Pada akhirnya yang berjuang akan kalah sama yang beruang," yang memperlihatkan bagaimana bahasa bisa bermain dengan makna dan sukses memancing senyum.

Di akhir presentasinya, Prof. Putu menegaskan bahwa dalam menganalisis bahasa memerlukan interpretasi yang mendalam, termasuk dalam aspek gramatikal, semantis, morfologis, dan ortografis.

“Untuk mengungkap keindahan bahasa, kita harus menguasai kompetensi dalam hal metafora bahasa, ambiguiti, homonim, dan polisemi. Ini memerlukan penguasaan ilmu-ilmu tersebut untuk menggali makna yang tersembunyi dalam bahasa”, tegasnya.

Terfokus pada penelitian, Prof. Wijana memberikan pesan penting bahwa mahasiswa harus memiliki data yang valid ketika menganalisis data penelitian, karena bahasa adalah hal yang empiris.

“Obyek yang digunakan dalam penelitian, khususnya yang berkaitan dengan bahasa lisan dan tertulis, haruslah valid dan berdasarkan pada fakta empiris”, ujarnya.

Prof. Wijana juga mengingatkan pentingnya tekun dalam mengumpulkan data, menulisnya dengan perlahan, dan terus meningkatkan pengetahuan dengan membaca. Ia meyakini bahwa ketekunan akan membawa keberhasilan dalam menjelajahi dan mengungkap keindahan bahasa.

Presentasi Prof. Wijana di AICOLLIM ke-5 bukan hanya menghibur, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang bahasa dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Konferensi ini terus menjadi wadah untuk eksplorasi dan penemuan baru dalam dunia bahasa, sastra, dan media. [al]

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id