HUMANIORA – (4/9/2023) Mahasiswa Sastra Inggris dari Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Santi Agustin, telah mewujudkan impian menjadi kenyataan dengan berhasil meraih beasiswa pertukaran pelajar Program MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA). Beasiswa ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama yang bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tahun 2023.
Baca juga:
- Menggugah Keadilan Bahasa: Ribut Wahyudi Bahas Translanguaging di ICON-ELT UNISMA
- HMPS Sastra Inggris Kenalkan Dunia Sastra Inggris Melalui Meet and Greet 2023
Santi Agustin, yang berasal dari Banyuwangi, kini tengah menempuh studi di jurusan General Literature di York College of Pennsylvania, salah satu universitas bergengsi di Amerika Serikat.
Perjalanan Santi ini dimulai dari informasi tentang beasiswa MOSMA yang dia peroleh dari Kaprodi Sastra Inggris, Ribut Wahyudi, M.Ed., Ph.D. Informasi ini disebarkan melalui grup kelas, dan Santi langsung tertarik dan memutuskan untuk mendaftar.
Namun, perjalanan menuju pencapaian ini tidaklah mudah. Sebagai mahasiswa semester tujuh, Santi harus melewati berbagai tahapan seleksi yang cukup kompleks. Proses ini melibatkan seleksi administrasi, sertifikasi bahasa seperti TOEFL/IELTS/Duolingo, wawancara, serta perjuangan untuk mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari universitas yang menjadi tujuannya.
Di York College, Santi diberikan kesempatan untuk menempuh lima mata kuliah yang menantang, termasuk Young Adult Literature, American Literature and Identity, Interdisciplinary Communication, Modern and Contemporary Drama, serta Literature and Film. Meskipun kurikulum dan metode pembelajarannya berbeda dari yang dia alami di UIN, Santi tidak pernah menyerah. Baginya, ini adalah bagian dari proses perkembangan diri. Dia berkomitmen untuk terus berkembang dan selalu mencoba bersyukur serta menikmati setiap momen dalam perjalanannya.
Santi juga memberikan pesan berharga bagi mereka yang memiliki cita-cita atau mimpi yang sama. Dia menyarankan untuk mempersiapkan diri sedini mungkin, mengikuti tes-tes seperti Duolingo, TOEFL, dan IELTS, serta melakukan riset mendalam tentang universitas yang ingin mereka tuju. Dengan tekad dan persiapan yang matang, peluang untuk meraih beasiswa pertukaran pelajar dan mewujudkan impian kuliah di luar negeri akan semakin terbuka.
Santi Agustin adalah contoh nyata semangat perjuangan dan keberhasilan mahasiswa Indonesia dalam mengejar pendidikan di luar negeri. Dengan tekad dan usaha yang sungguh-sungguh, tak ada impian yang terlalu besar untuk diwujudkan. [al]
