HUMANIORA – (11/8/2023) Tari Grebeg Sabrang berhasil memukau peserta Humaniora I-YES 2023 yang digelar sejak Senin lalu. Para peserta dari berbagai belahan dunia, termasuk Zimbabwe, Pakistan, Sudan, Afghanistan, Uganda, Singapura, Kyrgyz Republic, Bangladesh, Yaman, dan Nigeria, merasakan keindahan dan makna dalam tarian khas Malang ini.
Baca juga:
- Petualangan Tak Terlupakan: Peserta I-YES 2023 Jelajahi Museum Angkut
- Dikenalkan Pencak Silat, Peserta I-YES Temukan Pesona Seni Bela Diri Indonesia
Tari Grebeg Sabrang, sebuah kesenian tari khas Malang, memberikan gambaran jiwa perwira parjurit dan sisi humoris manusia. Dalam museum Mpu Purwa yang berlokasi di kelurahan Mojolangu, Lowokwaru, Kota Malang, 12 peserta I-YES 2023 dengan antusias memergakan seni tari ini dengan dipandu tiga duta budaya Kota Malang, yaitu Sela, Arbain, dan Andhika.
Setelah memahami sekitar tiga gerakan dasar tarian, peserta Humaniora I-YES 2023 dibagi menjadi empat kelompok. Dengan percaya diri, mereka tampil dalam Tari Grebeg Sabrang dengan serius.
Ibrahim, salah satu peserta, dengan senang mengungkapkan, "Saya belajar bagaimana menari, terutama tari khas Malang. Ini membuat saya merasa sangat senang."
Usai mengeksplorasi tarian khas Malang ini, para peserta diajak berkeliling museum Mpu Purwa yang dijadikan tempat latihan. Konservator dan duta budaya Kota Malang menyambut mereka dengan hangat. Museum ini menampung berbagai koleksi cagar budaya, terutama arca. Nama museum diambil dari tokoh Buddha yang religius dan merupakan ayah dari Kendedes.
Salah seorang peserta Humaniora I-YES 2023 dari Uganda, Sinani Ssendagire, tampak sangat aktif bertanya dan merespon penjelasan duta budaya dalam kunjungan ini. Hal ini didorong oleh rasa ingin tahu Sinani dalam menggali lebih dalam mengenai sejarah. Beberapa kali, tampak ia serius melontarkan pertanyaan penuh penasaran kepada Arbain.
Arbain Al-Ashar, salah satu duta budaya Kota Malang, berbagi harapannya, "Sangat senang dan berterima kasih kepada Humaniora I-YES 2023, kami sebagai duta budaya Kota Malang bisa berbagi pengetahuan tentang budaya di Kota Malang. Harapannya, kerja sama ini dapat terus berlanjut untuk saling berbagi dan memperkenalkan kekayaan budaya di Kota Malang." [asn]
