HUMANIORA – (1/8/2023) Guru Besar Fakultas Humaniora, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si., melakukan Sharing Session Metodologi Penelitian bertajuk “Post-Qualitative Social Research Methods” kepada dosen Fakultas Humaniora, pada Selasa, 1 Agustus 2023. Kegiatan yang diselenggarakan di ruang dosen lantai 1 Fakultas Humaniora ini, dan dihadiri oleh pimpinan serta dosen Fakultas Humaniora dari Program Studi Bahasa dan Sastra Arab serta Sastra Inggris.
Baca juga:
- Mahasiswa Humaniora Turut Ambil Bagian Dalam POMPROV Jatim 2023 Cabor Tarung Derajat
- Senior Auditor Dampingi Tim AMI LPM UIN Malang di Humaniora, Begini Pesan Meinarni Susilowati!
Dalam Sharing Session ini, Prof. Mudjia Rahardjo, M.Si., memberikan penjelasan yang komprehensif tentang konsep dan aspek praktis dari metode penelitian dalam bidang ilmu sosial dan humaniora. Di awal materinya, Prof. Mudjia menyoroti pentingnya pemahaman paradigma positivistik sebagai dasar sebelum memahami paradigma selanjutnya, seperti interpretatif, konstruktivistik, pragmatik, posmoderisme, critical, hingga post-truth.
Lebih lanjut, Prof. Mudjia menekankan pentingnya metode kualitatif, terutama metode interpretatif dan fenomenologi, yang mendasarkan diri pada aspek yang tidak tampak secara fisik. Ilmu humaniora, menurutnya, lebih berkaitan dengan realitas kehidupan yang tidak nampak dengan mata dibandingkan dengan ilmu sains dan teknologi.
“Penelitian kuantitatif berfokus pada data fenomena, sedangkan kualitatif berfokus pada data nomina”, tutur dosen Sosiolonguistics ini.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang periode 2013-2017 ini juga mengajak para dosen untuk melihat dan mengikuti perkembangan teknologi dalam bidang penelitian.
“Saat ini penelitian sudah bisa menggunakan big data. Analisis data menggunakan metode cyber research, yang membantu peneliti mengolah data menggunakan aplikasi koding”, jelasnya.
Salah satu tantangan seiring perkembangan teknologi, sebagaimana yang disinggung oleh Prof. Mudjia adalah munculnya robot yang dihasilkan dari teknologi kecerdasan buatan. Robot buatan ini telah mampu memproduksi bahasa dan suara, seperti yang dilakukan oleh manusia. Hal ini menjadi salah satu kajian menarik bagi ilmu humaniora dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat di era saat ini.
“Kajian-kajian seperti ini dapat menjadi perhatian khusus dan mendorong para ilmuwan sosial dan humaniora untuk terus berinovasi dalam menghadapi dinamika zaman”, harapnya.
Melalui kegiatan tersebut, para dosen Fakultas Humaniora diberikan wawasan dan keterampilan dalam mengaplikasikan metode penelitian ini untuk mendalami isu-isu sosial yang kompleks. Peserta pelatihan juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada Prof. Mudjia Rahardjo mengenai penerapan metode tersebut dalam konteks penelitian di bidang humaniora.
Dekan Fakultas Humaniora, Dr. M. Faisol dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Menurut M. Faisol, kegiatan pelatihan ini merupakan langkah yang sangat tepat dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas penelitian di Fakultas Humaniora.
"Kami sangat berterima kasih kepada Prof. Mudjia Rahardjo yang telah dengan sukarela membagikan pengetahuannya dalam bidang metodologi penelitian kepada para dosen kami. Metode penelitian ini memberikan pendekatan yang inovatif dan mendalam dalam menghadapi tantangan dan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan di era modern ini." tuturnya.
Salah satu peserta dalam kegiatan tersebut, Nur Latifah menyatakan bahwa Sharing Session kali ini sangat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dirinya, khususnya dalam melakukan penelitian dalam bidang ilmu sosial dan humaniora.
“Saya sangat semangat mengikuti kegiatan ini. Semoga kami semakin semangat untuk melakukan penelitian secara serius dan mendalam”, harapnya.
Sharing Session ini menjadi salah satu upaya Fakultas Humaniora untuk terus meningkatkan kualitas penelitian dan pengajaran di lingkungan fakultas. Diharapkan, pemahaman dan penguasaan tentang "Post-Qualitative Social Research Methods" akan membekali para dosen dengan keterampilan yang relevan dan inovatif dalam menghadapi dinamika perubahan dan kompleksitas dalam dunia akademik. [al]
