HUMANIORA – (8/11/2024) Semiloka Penguatan Kelembagaan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dosen Ilmu-ilmu Adab (ADIA) di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menghadirkan Dekan Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai keynote speaker pada Selasa, 5 November 2024. Kegiatan yang berlangsung di Fakultas Usuluddin dan Dakwah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon ini bertujuan untuk memperkuat peran dan kualitas institusi pendidikan tinggi dalam bidang ilmu-ilmu adab di Indonesia.
Baca juga:
- Tutup FJA 2024, WD 1 Humaniora Apresiasi Peserta dan Panitia
- Kepiawaian Tartil Al-Qur'an Berujung Raih Perunggu di Ajang Nasional
Dekan Fakultas Humaniora UIN Malang, Dr. M. Faisol, menyoroti berbagai aspek penting yang harus menjadi fokus bersama dalam upaya penguatan lembaga pendidikan tinggi. Dia memulai dengan menyampaikan pentingnya peningkatan akreditasi program studi. Menurutnya, meningkatkan akreditasi bukan hanya soal status, tetapi juga komitmen terhadap mutu pendidikan. Hal ini, ujarnya, merupakan prioritas yang mendesak demi menjamin kualitas lulusan dan memperluas daya tarik bagi calon mahasiswa.
“Peningkatan akreditasi program studi di bidang adab diyakini akan membawa dampak positif, baik di tingkat nasional maupun internasional, sehingga fakultas dapat lebih bersaing dalam kancah global,” ujarnta.
Lebih jauh, Laki-laki asal Gresik yang Ketua Asosiasi Dosen Ilmu-ilmu Adab (ADIA) ini juga menekankan pentingnya internasionalisasi dosen sebagai salah satu langkah strategis untuk penguatan lembaga. Ia mendorong para dosen untuk berpartisipasi dalam konferensi internasional, mengadakan penelitian kolaboratif, serta menjalani pengalaman mengajar di luar negeri. Menurutnya, keterlibatan dosen dalam komunitas akademik global dapat memperluas wawasan serta meningkatkan mutu pembelajaran di fakultas. "Kita harus membuka jalan bagi dosen-dosen kita untuk berkembang secara internasional. Ini akan memberikan dampak positif pada kualitas pengajaran dan juga akan memperkaya pengalaman belajar mahasiswa," paparnya.
Dr. M. Faisol juga memberikan perhatian khusus pada pengembangan kompetensi mahasiswa melalui penulisan jurnal ilmiah. Dalam pandangannya, membuka ruang bagi mahasiswa untuk aktif dalam publikasi jurnal akademik adalah salah satu langkah penting untuk membekali mereka dengan kemampuan riset yang mumpuni. Langkah ini dianggapnya strategis dalam menghadapi tuntutan dunia akademik dan profesional di era modern.
"Dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menulis dan mempublikasikan karya mereka, kita membantu mereka mengasah keterampilan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja dan akademik," tambahnya.
Di samping itu, Dr. M. Faisol mengingatkan kepada para peserta semiloka tentang pentingnya program pertukaran dosen dan mahasiswa. Program ini diharapkan dapat memperluas cakrawala akademik dan budaya, sekaligus membangun jaringan lintas institusi. “Pertukaran ini akan membuka banyak peluang untuk kolaborasi riset, inovasi dalam pembelajaran, serta pengembangan diri di lingkungan yang beragam,” tegasnya.
Semiloka ini dihadiri oleh para pengelola Fakultas Humaniora dari berbagai PTKIN, yang menjadi anggota ADIA. Acara ini diharapkan mampu menjadi titik awal untuk membangun sinergi antar-institusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di bidang ilmu-ilmu adab. Dan kolaborasi ini juga diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. [al]