HUMANIORA – (8/8/2024) Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pengelolaan kelembagaannya melalui berbagai inisiatif strategis. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Fakultas Humaniora melakukan diskusi pengembangan kelembagaan bersama Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha (FBS UNDIKSHA) Bali, Selasa, 7 Agustus 2024. Kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat sinergi antar lembaga pendidikan tinggi dalam upaya meningkatkan standar akademik, manajemen kelembagaan, dan inovasi di bidang pengajaran.
Baca juga:
- Global Achievement, UIN Malang Tampil Sebagai Universitas Islam ke-16 Terbaik Dunia 2024
- Humaniora Luncurkan TVA Episode 1, Perkuat Kompetensi Pengajar Bahasa Inggris di Era Global
Rombongan dari Fakultas Humaniora disambut dengan hangat oleh pimpinan FBS UNDIKSHA serta segenap donesn dan tenaga kependidikan di Ruang Teater Nitisastra Fakultas Bahasa dan Seni.
“Selamat datang kepada rombongan Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di FBS UNDIKSHA. Kami merasa terhormat atas kedatangan Pak Dekan serta semua rombongan dari Humaniora. Semoga kunjungan ini membawa manfaat dan kerja sama yang bermanfaat bagi kedua lembaga”, ujar Wakil Dekan I FBS UNDIKSHA, Dr. Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd.
Selanjutnya, pimpinan kedua Fakultas melakukan diskusi kelembagaan di Ruang Seminar Layonsari, lantai 3. Salah satu poin penting yang dibahas dalam diskusi ini adalah rencana pembukaan Program Studi Seni Perfilman di Fakultas Humaniora.
Dekan Fakultas Humaniora, Dr. M. Faisol dalam acara tersebut menyatakan bahwa Fakultas Humaniora mempunyai berkomitmen untuk memperluas cakrawala akademik dan kreativitas mahasiswa melalui pengembangan program studi yang relevan dengan kebutuhan industri dan minat generasi muda. Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Fakultas Humaniora merencanakan pembukaan Program Studi Seni Perfilman.
“Dalam rangka merespon amanat Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk membuka program studi baru, kami di Fakultas Humaniora berfokus pada pengembangan Program Studi Seni dan Sinematografi. Kami ingin belajar lebih dalam tentang aspek-aspek akademik terkait prodi tersebut, mengeksplorasi peluang, dan memahami langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan ini”, ujar Dr. M. Faisol.
Menanggapi maksud Fakultas Humaniora, Dr. Ni Luh Putu Eka Sulistia Dewi, S.Pd. M.Pd., berbagi pengalamannya saat mendirikan Program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) di FBS UNDIKSHA.
“Langkah awal yang dilakukan adalah melakukan analisis kebutuhan. Penting untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar dan industri terkait Seni dan Film atau DKV”, ujarnya.
Selain analisis kebutuhan, Dr. Eka menekankan dalam tahap benchmarking, studi perbandingan dengan program studi sejenis di universitas lain juga tak kalah pentingnya. Menurutnya, analisis kurikulum, metode pengajaran, dan fasilitas yang disediakan oleh program studi lain menjadi fokus utama.
“Identifikasi keunggulan dan kekurangan dari program studi lain sangat penting untuk mengembangkan program studi yang lebih kompetitif dan unggul”, imbuhnya.
Hal yang tak kalah pentingnya, menurut Dr. Eka adalah identifikasi bidang keahlian spesifik yang akan menjadi fokus program studi. Pengembangan kurikulum yang mencakup berbagai aspek keahlian dalam Seni dan Film atau DKV menjadi tujuan utama.
“Kerjasama dengan praktisi dan profesional di bidang terkait juga diupayakan untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa”, tuturnya.
Lebih lanjut, Dr. Eka Sulistia juga menegaskan bahwa harus ada minimal satu dosen atau tenaga pengajar yang ahli di bidang tertentu dalam Seni dan Film atau DKV. Pemenuhan standar kualifikasi akademik dan profesional untuk dosen menjadi prioritas, serta pengembangan jejaring kerjasama dengan ahli dan akademisi dari universitas lain.
Terakhir, Dr. Eka Sulistia menekankan perlunya dukungan dari pimpinan universitas dan fakultas untuk pendirian program studi sangat penting. Kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, baik nasional maupun internasional, juga diupayakan. Penyediaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar menjadi perhatian utama.
Diskusi ini menandai langkah awal yang penting dalam pengembangan kelembagaan Fakultas Humaniora dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kedua institusi. Dengan adanya rencana pembukaan Program Studi Seni Perfilman, Fakultas Humaniora berkomitmen untuk terus berinovasi dan menjawab tantangan zaman, serta berkontribusi dalam mencetak generasi muda yang kreatif, inovatif, dan siap bersaing di era globalisasi. [al]