HUMANIORA – (27/8/2024) Tiga mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menjelajah pengalaman baru dalam program International Student Mobility and Academic Seminar in Humanities (I-SMASH) di Thailand selama 36 hari, mulai 18 Juli hingga 24 Agustus 2024,. Abdul Givari Pratama Amboy, Mustofa, dan Roy Ramadhani Afandi, masing-masing dari program studi Bahasa dan Sastra Arab serta Sastra Inggris, terpilih untuk menjadi pengajar di Pattana Wittaya School, Yala.
Baca juga:
- Mahasiswa Humaniora Raih Prestasi International Karate Open Championship 2024
- Mahasiswa Humaniora Raih Juara 3 di Kejuaraan Pencak Silat Nasional
Mahasiswa Fakultas Humaniora tersebut, dalam melaksanaan program I-SMASH di Pattana Wittaya School terbagi dalam beberapa kelas yang berbeda. Abdul Givari di Primary Class 1 Firdaus, Roy Ramadhani di Primary Class 2 Al Adn, dan Mustofa di Primary Class 3 An Na'im.
Salah satu peserta I-SMASH, Abdul Givari merasa bersemangat dan senang belajar dan berbagi bersama siswa-siswa muda dengan budaya dan bahasa yang berbeda.
“Bergabung dengan program I-SMASH dan mengajar di Pattana Wittaya School, Yala, Thailand, adalah pengalaman yang sangat berharga dan membuka wawasan saya. Mengajar di Primary Class 1 Firdaus memberi saya kesempatan untuk berinteraksi dengan siswa-siswa yang penuh semangat dan antusiasme. Kami tidak hanya berbagi ilmu pengetahuan, tetapi juga bertukar budaya dan bahasa”, ujarnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang akademik, Dr. Halimi, turut berbangga atas dedikasi mahasiswa Fakultas Humaniora yang mengiuti program I-SMASH di Thailand. Ia berharap program I-SMASH dapat memberikan manfaat besar yang bisa didapatkan mahasiswa dari program ini. "Program I-SMASH memberikan pengalaman yang tak ternilai bagi mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan pengajaran dan memahami budaya serta sistem pendidikan di negara lain. Ini adalah langkah penting dalam mempersiapkan mereka untuk menjadi pengajar yang kompeten di tingkat global," tambahnya.
Menurutnya, I-SMASH dirancang sebagai bentuk pengabdian dan praktek kerja lapangan, yang memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk menimba pengalaman langsung di lapangan. "Program I-SMASH tidak hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar negeri, tetapi juga memperluas wawasan mereka dalam bidang pengajaran. Pengalaman internasional ini sangat penting untuk mengembangkan kompetensi global yang akan berguna di masa depan," imbuhnya.
Program ini menunjukkan komitmen Fakultas Humaniora dalam memberikan pengalaman belajar yang holistik dan beragam bagi mahasiswanya. Dengan partisipasi dalam kegiatan seperti ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan praktis yang akan sangat berguna dalam karier mereka di masa mendatang. [al]