Seminar Nasional Kajian Budaya: Dekonstruksi Adat Kembar Buncing dan Komodifikasi Makam Sunan Bonang

HUMANIORA – (6/8/2024) Dosen Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Ahmad Ghozi, MA. menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Kajian Budaya yang mengusung tema “Dekonstruksi Adat Kembar Buncing di Bali Utara dan Komodifikasi Makam Sunan Bonang Tuban Jawa Timur”, Jumat, 19 Juli 2024.

Baca juga:

Seminar tersebut merupakan bagian dari program Narasi Budaya seri ke-5 yang diadakan oleh Asosiasi Kajian Budaya Indonesia, dengan menghadirkan narasumber dari kalangan dosen dan mahasiswa program doktor kajian budaya dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret.

Ahmad Ghozi, yang saat ini sedang menempuh Program Doktor Kajian Budaya di Universitas Sebelas Maret Surakarta, dalam kesempatan tersebut memaparkan hasil penelitiannya mengenai komodifikasi yang terjadi di kompleks Makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur, yang dinilai telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

Menurut Ghozi, pergeseran dan komodifikasi kompleks makam tersebut mulai terjadi pada akhir 1980-an menjelang 1990-an. Perubahan ini sejalan dengan program pemerintah saat itu yang mengusung konsep sapta pesona, yang mengarah pada pengembangan wisata religi dengan berbagai fasilitas pendukung. Hal ini, menurut Ghozi, menyebabkan perubahan signifikan dalam cara makam Sunan Bonang dikelola dan dipersepsikan oleh masyarakat.

Lebih lanjut, Ghozi menjelaskan bahwa tiga zona yang ada di makam Sunan Bonang, yaitu halaman Jaba, halaman Jaba Tengah, dan halaman Jeroan (ruang sakral), telah mengalami komodifikasi sesuai dengan tingkat kesakralannya masing-masing.

“Ketiga zona tersebut menjadi konsep “Aku, Ingin, Bahagia” – bahwa untuk mencapai kebahagiaan, seseorang harus meninggalkan ego (Aku) dan keinginan yang berlebihan (Ingin), sehingga dapat mencapai kebahagiaan sejati di zona sakral”, ujarnya.

Seminar ini juga membahas topik lain yang tak kalah menarik, yaitu dekonstruksi adat Kembar Buncing di Bali Utara. Diskusi ini memberikan wawasan baru mengenai bagaimana adat tersebut dipahami dan diinterpretasikan dalam konteks budaya kontemporer.

Melalui seminar ini, Ahmad Ghozi dan para peserta diharapkan dapat memperdalam pemahaman mengenai fenomena budaya dan perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Urgensi topik yang dibawakan menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara konservasi budaya dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, terutama dalam konteks komodifikasi situs-situs bersejarah dan sakral.

Seminar ini diharapkan mampu menginspirasi para akademisi, peneliti, dan masyarakat umum untuk lebih kritis dan bijak dalam memahami dan menyikapi perubahan budaya yang terjadi di sekitar mereka, serta mendorong upaya pelestarian nilai-nilai budaya yang berharga di tengah arus modernisasi. [al]

 

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id