HUMANIORA – (22/7/2024) Dalam upaya mewujudkan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan benchmarking ke UIN Salatiga pada Kamis, 18 Juli 2024. Rombongan Fakultas Humaniora dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Humaniora, Dr. M. Faisol.
Baca juga:
- Humaniora Gelar Rapat Koordinasi Persiapan Yudisium dan Pelepasan Mahasiswa Semester Ganjil TA 2024/2025
- Buka Peluang Bagi Pengajar Bahasa Inggris, Humaniora Buka Teacher Virtual Academy
Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Salatiga, Prof. Dr. Muh. Saerozi, M.Ag., di ruang rapat lantai 1 UIN Salatiga. Turut hadir dalam penyambutan ini adalah Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI), Dr. Ruwandi, Ketua Tim Kerja OKH, Diyah Rochati, M.Hum., serta segenap tim PMPZI UIN Salatiga.
Dalam sambutannya, Dr. M. Faisol menyampaikan apresiasi atas penerimaan yang baik dari UIN Salatiga. Ia menyataan bahwa kehadiran rombongan Fakultas Humaniora adalah untuk memperoleh ilmu dan pengalaman dalam membangun Zona Integritas menuju WBK dan WBBM.
“Terimakasih atas sambutan yang luar biasa dari UIN Salatiga. Kami berharap dapat belajar dan menggali pengalaman serta mendapatkan kiat-kiat dan upaya yang bisa dilakukan untuk mencapai predikat ZI,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Muh. Saerozi menyambut baik kedatangan rombongan dari Fakultas Humaniora. "Merupakan kehormatan bagi kami menerima tamu dari Fakultas Humaniora. Kami senang bisa berbagi dan saling mengisi untuk maju bersama”, tuturnya.
Lebih lanjut, Prof. Saerozi mengatakan bahwa pembangunan Zona Integritas berfungsi sebagai kontrol dalam pelayanan terbaik. “Predikat ZI yang kita miliki akan menjadi controller yang akan menjaga lembaga untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik dan profesional,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Prof. Saerozi menekankan bahwa ZI bukanlah kerja individual, namun memerlukan kerjasama yang baik dan dukungan dari pimpinan.
“Untuk mewujudkan Zona Integritas perlu dukungan pimpinan dan seluruh sivitas akademika. Pemimpin harus memiliki program inovasi untuk diimplementasikan sesuai peta jalan, dan seluruh civitas akademika harus mendukungnya. Semoga Fakultas Humaniora bisa mendapatkan hasil yang diharapkan”, pungkasnya.
Selanjutnya, dalam sesi sharing dan brainstorming, Leading Sektor ZI UIN Salatiga, Diyah Rochati, M.Hum. menekankan pentingnya mengorganisasi semua evidensi dengan tepat, sesuai dengan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) dalam upaya mewujudkan proyek ZI. Diyah juga menambahkan bahwa membangun sistem untuk semua aspek yang dapat meningkatkan integritas SDM dalam pencegahan korupsi, termasuk optimalisasi media dan teknologi dalam memberikan keterbukaan informasi kepada publik.
“Sebagai satker yang ZI menuju WBK, kita harus bisa menunjukkan bahwa lembaga kita sudah siap dan layak menyandang predikat ZI. Optimalisasi media melalui website dan YouTube contohnya, merupakan hal yang krusial, untuk memberikan informasi yang akurat kepada publik,” tambahnya.
Fakultas Humaniora sendiri telah dipilih sebagai pilot project untuk Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di UIN Malang. Penunjukan ini didasarkan pada Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 1203 Tahun 2024. Tujuan dari proyek ini adalah untuk mendorong upaya pemberantasan korupsi dan meningkatkan kualitas birokrasi di lingkungan kampus.
Dengan benchmarking ini, Fakultas Humaniora berharap dapat mengadopsi praktik-praktik terbaik dari UIN Salatiga untuk diterapkan di UIN Malang, sehingga dapat mencapai target ZI menuju WBK dan WBBM, serta memberikan pelayanan yang lebih baik dan profesional kepada seluruh civitas akademika dan masyarakat.
Acara ini menegaskan komitmen Fakultas Humaniora dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi dan meningkatkan kualitas birokrasi, sejalan dengan visi dan misi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang untuk menjadi institusi pendidikan yang unggul dan berintegritas. [al]
