HUMANIORA (3/6/2024) – Dalam rapat koordinasi Tim project Pembangunan Zona Integritas UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Senin, 3 Juni 2024, di ruang Dekanat Fakultas Humaniora lantai 1, Kepala Biro Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (Kabiro AUPK) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. H. Ahmad Hidayatullah, M.Pd., hadir secara langsung memberian pengarahan kepada tim.
Baca juga:
- Mahasiswa Humaniora Berjaya di Ajang Nasional MTQ-IP II 2024
- Humaniora Gelar Sosialisasi Pemberangkatan Program I-SMASH ke Thailand
Dalam kesempatan tersebut, Kabiro AUPK menegaskan bahwa program pembangunan Zona Integritas bukanlah hal baru melainkan penguatan dari program-program yang sudah ada sebelumnya.
“Area-area yang ada dalam Zona Integritas ini bukan hal baru, namun area tahunan yang selalu dilakukan dalam mengukur akurasi kinerja lembaga, sebagaimana Maturity BLU,” tambahnya.
Oleh karena itu, Kabiro menekankan pentingnya pemahaman holistik terhadap program Zona Integritas ini. Menurutnya, pemahaman holistik memastikan bahwa semua aspek dari program ZI dipahami dan diimplementasikan secara menyeluruh, mulai dari tata kelola, manajemen sumber daya manusia, hingga layanan kepada mahasiswa dan masyarakat.
“Orientasi kita jangan hanya jangka pendek agar kriteria-kriteria penilaian terpenuhi saja, namun pemahaman yang komprehenship dalam meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kabiro juga menyoroti pentingnya memahami manajemen perubahan sebagai unsur penting dari reformasi birokrasi. Menurutnya setiap elemen di lingkungan kampus hasrus turut mendukung dan melaksanakan reformasi birokrasi secara efektif.
Ia menjelasan bahwa reformasi birokrasi yang sukses membutuhkan perubahan budaya organisasi, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota organisasi memahami dan mendukung tujuan dan prinsip-prinsip ZI.
"Mindset yang benar akan memicu program inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan lembaga. Itulah reformasi birokrasi yang diharapkan. Poin-poin yang ada dalam Zona Integritas itu menjadi mindset kita dalam memberikan pelayanan terbaik," paparnya.
Di akhir pengarahannya, Kabiro menjelaskan bahwa kunci sukses Zona Integritas terletak pada dua aspek utama: manajemen transformasi teknologi dan manajemen digital. Menurutnya, transformasi teknologi memungkinkan integrasi sistem yang efisien dan transparan, meminimalkan peluang untuk tindakan tidak berintegritas dengan memaksa kepatuhan pada prosedur yang ditetapkan. Sementara itu, manajemen digital menyediakan kerangka kerja yang mendukung operasional berbasis data, meningkatkan akurasi dan akuntabilitas.
"Implementasi efektif dari kedua aspek ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dan efektivitas, tetapi juga memastikan manusia akan dipaksa mengikuti sistem yang profesional berdasarkan nilai-nilai integritas dari budaya organisasi." pungkasnya. [al]
