Persaingan ketat dalam merebut juara berhasil dilalui oleh Navilatul Laily Ali, mahasiswi jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) itu berhasil meraih juara pertama dalam lomba baca puisi yang diselenggarakan oleh Universitas Semarang (UNNES) yang berlangsung pada tanggal 4 Oktober lalu.
Mahasiswi yang akrab disapa Navil itu menuturkan, dirinya tidak menyangka akan meraih juara sama sekali. Menurutnya, persaingan begitu ketat sekali, itu terlihat dari penampilan peserta yang hebat-hebat. “Sebenarnya saya tidak merasa kalau akan menjadi juara pertama, saya merasa sedih ketika panitia mengumumkan juara pertamanya adalah saudara. Tapi ternyata panitaia meralat kemudian mengatakan bahwa pemenang pertamanya saudari, yaitu saya sendiri. Kontan saya sangat merasa kaget.” Kenang mahasiswa semester V tersebut.
Sebelum mengikuti lomba, Navil harus melalui seleksi yang dilakukan oleh pihak universitas. pada penyeleksian yang dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober dan diikuti oleh 3 mahasiswa, yaitu Navil sendiri, Jamilah semester VII dan Ismail semester III. Pada saat pengumuman, Navil tidak menyangka akan terpilih menjadi delegasi untuk lomba tersebut, walau sebenarnya Navil tidak mengharapkannya. Sempat bingung ketika mendapatkan teks puisi dengan jumlah 11 puisi bahasa Arab, Navil mulai berlatih secara autodidak serta meminta saran kepada ustadz Halimi, salah satu dosen jurusan BSA yang ahli dalam bidang puisi bahasa Arab. “Saya sangat bingung karena tidak bisa berlatih sesering mungkin, saya hanya berlatih satu kali bersama ustadz Halimi dan langsung mengikuti lomba,” tutur mahasiswa kelahiran 26 Mei 1991 tersebut dengan senyum.
Mahasiswi yang mendapatkan nomor undian ke-9 tersebut menambahkan, peserta yang datang dari beberapa universitas benar-benar all out ketika tampil, hal itu pula yang membuatnya sempat keder. “Apalagi ini pengalaman pertamaku mengikuti event tingkat unversitas se-Indonesia, jadi aku sempat nervous sebelum tampil,” tegasnya.
Puisi dengan judul Al Ghariiq terjemahan puisi bahasa Indonesia berjudul Aku itu menjadi hasil undian puisi yang harus dibaca oleh Navil. Sebuah puisi menceritakan tentang hausnya cinta sang penyair kepada orang yang dicintai. Dengan penuh keberanian dan percaya diri, mahasiswi yang mempunyai tinggi 158 cm ini membacakan puisi karya Tengku Amir Hamzah itu dengan lantang. Alhasil, puisi yang dibacakan selama 3 menit 29 detik tersebut membawa Navil menjadi juara mengalahkan 13 pesaingannya, sekaligus mengharumkan nama Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Sedangkan untuk runner-up diraih oleh mahasiswa dari STAIN Purwekerto kemudian disusul oleh mahasiswa dari Universitas Indonesia Jakarta.
Sejatinya lomba yang diadakan dalam rangka Dzikro yang ke-12 untuk memperingati hari jadi Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES itu, tidak hanya diikuti oleh jurusan BSA akan tetapi mahasiswa dari jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) juga mengikuti lomba ini. ”Ketika mengikuti lomba sebenarnya saya nggak sendiri, ada mahasiswa dari jurusan lain yang kebetulan itu adalah teman saya sendiri,” tutur mahasiswi yang mempunyai hobby menyayi dan menulis tersebut.
Tentu saja hasil yang diraih Navil saat ini merupakan sebuah kebanggaan bagi mahasiswa UIN Maliki Malang khususnya jurusan BSA. Navil sendiri mengaku biasa-biasa saja setelah mendapatkan juara, yang terpenting baginya adalah dia bisa memberikan kontribusi yang terbaik kepada kampus. “Saya berterima kasih kepada jurusan serta kepada fakultas yang telah mempercayakan saya untuk mengikuti event ini, dan tak lupa pula kepada teman-teman HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Bahasa dan Sastra arab yang selalu memberikan mendukung kepada saya,” ujar mahasiswi asal Bondowoso tersebut. (fza)