Setelah sukses dengan acara serasehan Budaya (23/11), SEMA (Senat Mahasiswa) Fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya) melanjutkannya dengan salah satu acara yang juga tak kalah meriah yaitu, Gebyar Bahasa (1-2/12). Sebuah kegiatan perlombaan kebahasaan yang diikuti oleh siswa-siswi SMA sederajat se-Jawa Timur.
Kegiatan yang bertema “Identitas Nasional dalam Nuansa Global” ini merupakan salah satu program kegiatan dari Pekan Budaya. ”Untuk Gebyar Bahasa ini kami laksanakan selama dua hari, kemudian ditutup dengan acara Culture Night pada hari sabtunya (3/12),” jelas Ana Uswatun Hasanah, presiden SEMA.
Menurut Ainul Yaqin, selaku ketua panitia mengatakan, perlombaan yang dimulai pukul 08.00-16.00 WIB ini dikhususkan kepada para siswa SMA karena kegiatan ini bisa mengasah kemampuan mereka dalam skill kebahasaan baik tulis maupun lisan. ”Dengan lomba ini, teman-teman bisa mengembangkan potensi mereka dalam bidang kebahasaan,” ujar mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab ini.
Mahasiswa semester tujuh ini juga menyatakan bahwasanya semua kegiatan yang dilaksanakan berkaitan dengan tema kegiatan mereka, sehingga diharapkan dengan perlombaan ini mereka (siswa) bisa lebih mengenal identitas nasional mereka, kemudian mengaitkannya dengan lomba yang mereka ikuti. ”Tema yang kita ambil di sini adalah kebudayaan, politik serta identitas budaya nasional,” tambah mahasiswa asal Jember tersebut.
Acara yang dihadiri oleh 50 peserta pidato Bahasa Arab dan Inggris, 37 peserta bercerita, dan 43 peserta terjemah ini berlangsung cukup meriah, hal ini bisa dilihat dengan keantusiasan peserta dalam mengikuti lomba. Lomba yang bertempat di lantai tiga Fakultas Hudaya, laboratorium bahasa (lomba terjemah), serta ruang sidang Sport Center (untuk pidato bahasa Inggris saja) mampu membuat para peserta bersemangat ketika mengikuti lomba. ”Saya senang sekali bisa mengikuti lomba ini, because I know the strength of weakness of another speaker and I can get many experiences from this competition,” jelas Afriza Nandira, salah satu peserta lomba pidato dengan bahasa Inggris.
Lain halnya dengan Fathul Mursyid Arham, peserta lomba pidato bahasa Arab, dia mengaku sangat gerogi ketika mengikuti lomba karena perlombaan ini merupakan lomba yang pertama baginya. ”Meskipun acaranya meriah dengan pidato teman-teman yang sangat menggebu-gebu dan kondisi saya yang sedikit grogi, saya merasa sangat senang karena sudah bisa mendapatkan pengalaman dari lomba ini,” tambah peserta dari MAN Sidoarjo tersebut.
Hari selanjutnya (2/11), setelah diadakan penilaian, akhirnya semua perlombaan kecuali terjemah diambil lima peserta terbaik yang akan berkompetisi kembali untuk menjadi juara.” Setelah ditentukan pemenangnya, mereka dapat mengambil piagam penghargaan dan hadiahnya pada saat malam penutupan,” tambah Ainul Yaqin.
Akhirnya, kompetisi yang berakhir pukul 14.00 WIB ini berbuah hasil kemenangan bagi para peserta, untuk bahasa Pidato Arab, Ismail Sholeh (MA Mambaus Sholihin), Zusfa Fathul (MA Musthohilul Anwar), pidato Bahasa Inggris Afriza (SMAN 10), Nur Wijaya (SMAN 10), bercerita (Arab) Wiwin (LPBA Nurul Jadid), M. Luqmanul Hakim (MA Mambaus Sholihin), bercerita Inggris Belda Eldrit (M3), Salman (MAN Sidoarjo).
Sedangkan untuk pengumuman lomba terjemah, panitia mengumumkannya di blog, yaitu di http://pekanbudaya.blogspot.com. Selanjutnya peserta tinggal menunggu untuk mengambil hadiah pada hari Sabtu malam di Sport Center. ”Wah, nggak nyangka saya bisa juara, padahal lawannya banyak expert loh, tambah Afriza, pemenang lomba pidato bahasa Inggris asli Malang tersebut. (rif)