Kegiatan Pekan Budaya Senat Mahasiswa (SEMA) berlanjut, setelah sukses dengan Gebyar Bahasa se Jawa Timur (1-2/12), kali ini adalah Bazar Budaya. Sebuah pameran yang diikuti oleh mahasiswa semester satu Fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya) yang memamerkan kebudayaan beberapa kebudayaan di Indonesia (3/12). Tidak hanya itu, pameran budaya ini juga menampilkan beberapa mahasiswa asing dari Madagaskar dan Thailand yang juga menampilkan budaya mereka.
Dalam pameran yang bertempat di depan Sport Center ini, berlangsung sangat meriah. Hal ini bias dilihat dari keantusiasan peserta baik dalam pembuatan property yang berhubungan dengan budaya yang mereka ataupun pada saat pameran. ”Senang sekali bias mengikuti acara seperti ini, soalnya di negara saya jarang ada seperti ini,” tutur Nur Afini, mahasiswa asal Thailand semester satu jurusan Bahasa dan Sastra Inggris.
Bukan hanya mahasiswa luar negeri saja yang mendapatkan hasilnya, mahasiswa yang lain juga sangat senang dan bersemangat ketika memamerkan peroperty mereka. Karena mereka harus menampilkan beberapa kebudayaan Indonesia lainya, meskipun daerah itu bukan tempat asal mereka, ”Sekarang saya sudah tahu tentang kebudayaan yang ada di Bangka Belitung,” ujar Phosa, salah satu peserta dari jurusan Bahasadan Sastra Inggris yang memamerkan budaya Bangka Belitung.
Pameran yang diikuti oleh empat belas peserta ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa akan pentingnya budaya, karena menurut Ibu Syafiyah ketika memberikan sambutan, setiap kita belajar tentang pengetahuan, pasti tidak akan luput dengan yang namanya kebudayaan. ”Intinya budaya itu akan terikat dengan apapun,” jelas dosen yang juga menjabat sebagai Pembantu Dekan III fakultas Hudaya tersebut.
Senada dengan bu Syafiiyah, Ainul Yaqin juga menambahkan bahwasanya kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00-11.00 WIB itu merupakan suatu tindakan kepedulian mahasiswa, khususnya Hudaya dalam mengenalkan budaya, baik asing maupun nasional. Mahasiswa semester tujuh jurusan PendidikanBahasa Arab yang menjadi ketua panitia mengatakan,”sebagai mahasiswa Humaniora dan Budaya, kita juga harus bias mengetahui beberapa kebudayaan.” (rif)