Sebagai satu bentuk kepedulian dan pengabdian Fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya) terhadap pengembangan kebahasaan, lembaga yang didirikan pada 13 Mei 1998 ini mengimplementasikannya dengan sebuah Workshop (16/02) yang dikemas dengan Workshop on E-Learning kepada guru Bahasa Inggris beberapa sekolah di Malang.
Dalam workshop yang bertemakan “ICT in Language Learning” tersebut, dijelaskan bahwasanya penggunaan teknologi dalam pengembangan pengajaran bahasa Inggris kepada para audien yang kebanyakan adalah guru SD, SLTP, SLTA serta beberapa dosen. ”Teknologi merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi dengan siswa,” jelas Michael Kelley, Ph. D, salah satu presenter yang berasal dari University of Virginia, Amerika.
Selian itu, dosen yang mempunyai nama muslim H. Abdul Karim tersebut mengungkapakan bahwa, kebanyakan para guru masih belum menyadari akan pentingnya penggunaan fasilitas teknologi berbasis online yang bisa mendukung personal development bagi mereka. Dalam makalahnya “Using Wikis to Foster Communities of Practice and Manage Class Content” Michael Kelley menyatakan, “untuk memperlancar tugas guru dalam pengajaran, ICT adalah salah alat yang bisa membantu.”
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00-16.30 WIB ini merupakan salah satu program kerja dari jurusan Bahasa dan Sastra Inggris untuk memfasilitasi praktisi guru dalam menggunakan sumber belajar alternatif berbasis teknologi, baik komputer ataupun internet. ”Worksop ini kami khususkan kepada utusan para lembaga untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran bahasa Inggris,” jelas Miftahul Huda, M. Pd. selaku ketua panitia.
Untuk itu, para panitia sengaja bekerjasama dengan RELO (Regional Language Office), kedutaan besar Amerika di Jakarta untuk mensukseskan acara tersebut. ”Kami ucapkan terima kasih kepada para guru atas kedatangannya, dengan begini kita bisa mendapatkan manfaatnya akan pentingnya penggunaan tekhnology,” jelas K.H. Chamzawi, M. HI yang didampingi Hj. Galuh Nur Rohmah, M. Ed. M. Pd. ketika membuka acara.
Sebagai lanjutan, acara yang dihadiri oleh 67 peserta tersebut diteruskan dengan pemateri yang disampaikan oleh Hj. Meinarni Susilowati, M. Ed. dengan didampingi oleh Rina Sari, M. Pd. yang membahas tentang (PBL) Project Based Learning. Sebuah pengetahuan yang berorientasi pada produk dan bisa menghasilkan sebuah project, out put ataupun out come. “Dengan bisa menghasilkan project, it will help students to survive,” terang dosen yang akrab dipanggil Bu Mei ini.
Sama halnya dengan Ibu Meinarni, Ibu Rina Sari melanjutkan materi dengan tema yang hampir sama yaitu, Designing PBL for ELT at Primary and Secondary Schools. Pengetahuan tentang bagaimana cara mendesain dan mempraktekkan PBL dalam pengajaran di sekolah. ”Sebenarnya banyak guru yang sudah menerapkan PBL, tapi kebanyak mereka belum sadar, yaitu understanding each other,” jelas dosen asli Malang tersebut.
Setelah mendapatkan pengetahuan dari workshop yang diikuti oleh representative guru dan dosen bahasa Inggris tersebut, para pesertapun juga sangat termotivasi untuk menerapkan ilmu yang telah didapat dalam workshop. “Great! Banyak metode mengajar yang saya dapat dalam workshop ini untuk diterapkan di sekolah,” ujar Priyo Raharjo, guru dari SMAN 1 Pagak, Malang. (rif)