Status akreditas unggul yang diusung jurusan Bahasa dan Sastra Inggris benar-benar diuji kemarin (28/4). Pasalnya, jurusan yang resmi dibuka sejak 16 April 2003 ini, harus melakukan visitasi kembali dari National Accreditation Assessment yang memakan waktu hampir 10 jam. Para assessor yang berjumlah dua orang ini langsung mengassess para petinggi fakultas yang diwakili oleh dekan serta para pembantu dekan dan jurusan BSI yang diwakili oleh Hj. Galuh Nur Rohmah, M. Ed. M. Pd dan Sri Muniroch, SS. M. Hum.
Diawali dengan meninjau keadaan dan ruangan di sekitar fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya), Dra. Ria Jubhari, MA. Ph. D dan Prof. Bahren Umar Siregar, Ph. D yang bertindak sebagai assessor juga sempat mengajukan pertanyaan tentang beberapa fungsi dari masing-masing ruangan di fakultas. Tak luput pula, para assessor yang ditemani beberapa dosen BSI sempat mengunjungi ruang kelas yang sedang mengadakan kegiatan belajar mengajar. “Tidak usah masuk, takut mengganggu,” jelas Ibu Jubhari ketika ditemui Meinarni Susilowati, M. Ed., yang sedang mengajar di ruang kelas yang bertempat di Laboraturium tersebut.
Setelah setengah jam berjalan-jalan di sekitar fakultas, para assessor langsung melakukan crosscheck terhadap Borang Akreditasi yang sudah dikirim beberapa bulan sebelumnya, baik dari fakultas ataupun jurusan. Proses pengecekan tersebut dibagi menjadi dua tempat, yaitu di ruang dosen untuk fakultas dan di ruang dekan untuk jurusan. Sebelum acara tanya jawab dan wawancara dimulai, baik dari pihak fakultas ataupun jurusan menjelaskan tentang prestasi yang diraih pada visitasi sebelumnya. “Tahun sebelumnya (2007), kami dapat akreditasi A, dan sekarang waktunya reakreditasi,” papar Hj. Galuh Nur Rohmah ketika membuka acara visitasi bagi jurusan.
Selanjutnya, tanya jawabpun dari assessor yang diwakili oleh Prof. Bahren Umar Siregar, Ph.D dimulai dengan beberapa pertanyaan terkait dengan Borang. Salah satunya adalah hubungan visi dan misi yang ada di BSI dengan visi dan misi yang dijunjung oleh universitas. Dengan percaya diri, Bu Galuh menjawab pertanyaan tersebut secara detail. ”Mata kuliah BSI adalah yang menjadi representatif dengan visi dan misi universitas, yaitu empat pilar tersebut,” jelas dosen yang akrab dipanggil Bu Galuh ini. Prof. Umarpun merespon pernyataan Bu Galuh. “Mata kuliah dalam Bahasa Inggris contohnya apa?,” tanya sang professor. Ibu Sri Muniroch yang menjadi sekretaris jurusan menjawabnya dengan tenang. ”Kita menerapkannya dalam mata kuliah Literary Studies dan Literary Criticsm,” tambah Bu Muniroch ketika mendampingi Bu Galuh. Bahkan, Prof. Umarpun sempat bertanya kepada salah satu dosen yang juga hadir dalam acara tersebut. ”Intinya semua yang kita lakukan di BSI, baik perkuliahan ataupun kegiatan, mengacu kepada visi misi universitas,” jawab Bapak Agung dengan lantang.
Tak kalah serunya, crosscheck terhadap fakultas juga hampir sama. Assessor yang diwakili oleh Dra. Ria Jubhari, MA. Ph.D juga sempat melakukan tanya jawab dengan dekan dan para pembantu dekan fakultas. Salah satunya adalah target lulusan dari jurusan BSI serta kegiatan kemahasiswaan yang bisa mendukung perkembangan mahasiswa BSI. “Sebenarnya sudah banyak prestasi yang sudah diperoleh oleh mahasiswa BSI, baik di dalam ataupun di luar,” jelas Dra. Hj. Syafiyah, MA pembantu dekan III, bagian kemahasiswaan. Ibu Dr. Hj. Istiadahpun juga menambahkan, ”Seleksi juga kami lakukan sebagai bentuk keseriusan kegiatan yang kita lakukan,” papar pembantu dekan II ini.
Visitasipun semakin berkembang ketika Prof. Umar sempat menanyakan beberapa hal, baik dari yang terkecil, hingga sesuatu yang mungkin tidak terbayangkan. Mulai dari jumlah dosen dan mahasiswa, layanan mahasiswa, standar kelulusan, jumlah sks, jenis-jenis mata kuliah, jumlah ruang dosen, serta kurikulum yang dipakai jurusan BSI. Dengan percaya diri, Bu Galuhpun sanggup menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh Prof. Umar. “Rencananya kurikulum 2007 yang kita pakai sekarang, akan diganti pada bulan Juni depan, yaitu kurikulum 2012.“ tambah dosen yang mengajar mata kuliah Morphology ini.
Dari visitasi fakultaspun juga menghadapi hal yang sama, semua pertanyaanpun dapat dijawab dengan mudah. Salah satunya adalah fasilitas yang diberikan oleh fakultas Hudaya bagi mahasiswa jurusan BSI. “Apakah dari pihak fakultas juga menyediakan E-Learning, dan bagaimana melaksanaknnya,” tanya Dra. Ria Jubhari, MA. Ph. D. Hal tersebut langsung dijawab oleh Pembantu Dekan I yang juga menjadi penanggung jawab pengelolaan website fakultas. ”Sistem informasi yang bias diakses oleh seluruh mahasiswa, adalah website fakultas, serta beberapa blog pribadi dari para dosen,” jelas Dr. H. Wildana Wargadinata, Lc. M. Ag.
Setelah hampir lima jam visitasi berjalan, akhirnya crosscheck terhadap fakultas telah selesai. Akan tetapi, crosscheck untuk jurusan masih belum selesai, hal ini dikarenakan komponen-komponen yang dibahas lebih banyak dari jurusan. Untuk meringankan hal tersebut. Bu Galuh langsung dibantu oleh beberapa staf fakultas, seperti Maratus Sholikhah,SS. dan Ahmad Shofi, SS. Kedua staf tersebut dengan tulus hati menunjukkan berkas-berkas serta arsip yang diinginkan oleh sang assessor.
Akhirnya setelah hampir 10 jam, proses visitasipun bisa diselesaikan. Dengan selesainya crosscheck yang tepat berakhir pada pukul 19.00 ini, kini jurusan BSI tinggal menunggu pengumuman resmi dari pihak Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) beberapa bulan ke depan. Semua pihak fakultas sangat berharap jurusan BSI akan mendapatkan hasil yang memuaskan. ”Mohon doanya dari para mahasiswa dan dosen demi kebaikan kita bersama dalam jurusan BSI,” harap Bu Galuh kepada para civitas akademika fakultas Hudaya. (rif)