Eksistensi mahasiswa jurusan bahasa dan Sastra Arab (BSA) fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya) sebagai salah satu jurusan yang bergerak dalam pengembangan kebahasaan kembali menunjukkan kemampuannya, yang terbaru adalah Launching dan Bedah Buku terjamahan hasil buah karya mahasiswa profesi Tarjamah mahasiswa BSA berjudul “Rinai Cinta”, sebuah novel terkenal berbahasa Arab kemarin (26/4).
Buku hasil terjemahan karya Najib Mahfudz ini, berhasil diterjemahkan oleh beberapa mahasiswa tarjamah angkatan 2008. Wahyu, yang menahkodai proses terbitnya buku tahun 1973 ini menyatakan bahwa diperlukan waktu tujuh hingga delapan bulan untuk menerjemahkan Novel tersebut. Tak lupa pula para penerjemah juga berterimakasih kepada M. Faisol, M. Ag, sekretaris jurusan BSA yang menjadi motivator para penerjemah. ”Terima kasih kepada ustadz Faisol ata bantuannya, ujarnya ketika menceritakan perjalanan singkat penerjemahan buku tersebut.
Tak ayal, launching buku hasil terjemahan yang bertempat di Home Theatre ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari berbgai pihak, salah satunya adalah dari Dr. H. Wildana Wargadinata, Lc. M. Ag, salah sati dosen BSA. Menurut dosen yang juga menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik fakultas Hudaya ini, kegiatan tersebut merupakan salah satu yang sangat mengagumkan. “Apa yang adek-adek lakukan adalah hal yang mustahil dilakukan, ketika saya kuliah” terang dosen yang manjadi salah satu pengasuh di Ma’had Sunan Ampel al Aly ini.
Tak hanya itu, apresiasi juga muncul dari Ketua jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Dr. Ahmad Muzakki, MA. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan yang kedua kalinya setelah buku “Malam Tak Bertepi”. “Semoga kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi semua mahasiswa BSA,” harap dosen asli kota bangkalan ini yang juga dilanjutkan dengan doa.
Untuk bedah buku dalam acara yang dimulai pukul 09.00 WIB para panitia langsung mendatangkan koordinator tarjamah, beserta editornya. Dan sebagai pembanding dalam acara bedah buku yang dimoderatori oleh Rohim, mahasiswa BSA semester VII ini, Kholid Amrullah, S. Hum. alumni BSA, memberikan sedikit kritikan yang membangun dari hasil terjemahan tersebut. ”Saya berikan apresiasi yang luar biasa buat BSA,” tegasnya. (Mel/Ney)