Sebagai upaya untuk memeriahkan Dies Natalis Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang yang ke-8, fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya) mengadakan Seminar International (16/6). Seminar Internasional ini merupakan hasil kerja bareng fakultas tiga jurusan ini dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Tak tanggung-tanggung, kedua fakultas ini mendatangkan pemateri dari luar negeri serta dari masing-masing fakultas untuk membahas topik yang juga tidak kalah pentingnya, American Studies in Global Mind.
Dalam seminar yang bertempat di Home Theatre fakultas Hudaya ini, Prof. Shrimati Das (Kranatax University, India) menjelaskan tentang pentingnya belajar mengenai American Studies. Menurut pemateri asli India ini, semakin berkembangnya global mindset, dirasa penting bagi semua orang untuk mempelajari kebudayaan orang lain, khususnya Amerika. Hal ini dikarenakan Amerika adalah sebuah Negara super power, baik di bidang bahasa, budaya, pendidikan, pasar, dan yang terpenting adalah soft skill. ”One of the important soft skill is about communication and relation, those can be gotten in America,” jelasnya dengan menggunakan bahasa Inggris.
Dari UIN Malang sendiri, M. Basri, MA Ph.D., menjelaskan tentang keberadaan American Studies itu sendiri, dan mengapa harus dipelajari, khususnya para mahasiswa. Dosen yang akrab disapa dengan Pak Basri ini fokus pada Beyond a traditional perspective, yang membahas tentang religion issues. Untuk itu, dosen mata kuliah ini menjelaskan tentang keberadaan agama Islam, mulai dari Islam as a new comer, Islam and Discources of peace and tolerance, hingga masalah gender, ethnic relation dan diskriminasi. ”When you want to study about american studies, you have to explore your personal relation as a Muslim and American,” papar dosen asli Madura ini.
Ternyata Pak Basri tidak sendiri, dosen yang juga mengajar di pasca sarjaba UIN Maliki Malang ini juga ditemani salah satu dosen Hudaya, Mundi Rahayu, M.Hum. Dalam materinya, dosen yang sedang menempuh S3 ini membahas tentang the way how to get the dream dalam melanjutkan studi di Amerika. Akan tetapi, sebelum menjelaskan panjang lebar, Mundi mengajak para peserta yang hadir untuk menentukan apa yang akan kita pelajari di Amerika. ”The important thing is that we have to understand ourselves and other country,” ujar dosen yang ahli dalam bidang culture studies ini.
Sedangkan untuk pemateri dari UGM, Mister Gidion Maru, M.Hum., menjelaskan tentang pentingnya inaugural address dalam American studies. Menurutnya, inaugural address sangatlah penting untuk menginspirasi seseorang, untuk itu, dosen yang akrab dipanggil Pak Gidion memberikan contoh inaugural address pada Presiden Barrack yang mampu menginspirasi ketika menyampaikan pidatonya. ”Inaugural address is veri important on how it works and appeals to people,” jelas dosen yang sedang menempuh S3 ini.
Seminar kolaborasi yang dihadiri oleh para mahasiswa Hudaya dan UGM ini juga membuat para petinggi dari kedua kampus ini berterima kasih atas terselenggaranya acara tersebut. Salah satunya adalah Ibu Nursantiningrum, dari fakultas Ilmu Budaya yang mengatakan, ”In this seminar, beside sharing and exchanging the ideas, we will also understand about the American Studies from the speaker here.” Sedangkan dari fakultas Hudaya, Dr. H. Wildana Wargadinata, Lc. M. Ag juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua orang yang ikut andil dalam acara seminar tersebut. ‘Semoga dengan seminar kolaborasi ini, kita bisa mengambil manfaat, khususnya Islamic Studies di Amerika,” terang dosean yang juga menjabat sebagai Pembantu Dekan I fakultas Hudaya Bidang Akademik ini. (rif)