(Tulisan ke-11)
Mudjia Rahardjo
Seperti halnya penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif juga memiliki beragam jenis (types). Ada juga yang menyebutnya metode (methods) dan pendekatan (approaches), sehingga sering menimbulkan kebingungan. Untuk mengatasi kebingungan, solusinya adalah pilih saja satu istilah, gunakan secara konsisten dan tidak perlu mempermasalahkan keragaman istilah tersebut. Pahami esensi makna penelitian kualitatif secara komprehensif.
Masing-masing ahli membagi jenis penelitian kualitatif secara berbeda. Ary (2002:25-28) membaginya menjadi delapan macam, yaitu: (1) Etnografi; (2) Studi Kasus; (3) Analisis Dokumen; (4) Observasi Naturalistik; (5) Interviu Terfokus; (6) Fenomenologi; (7) Grounded Theory; dan (8) Studi Historis. Sedangkan, Patton (1990: 88), membaginya menjadi sebelas jenis, yaitu: (1) Etnografi; (2) Fenomenologi; (3) Heuristik; (4) Etnometodologi; (5) Interaksionisme Simbolik; (6) Studi Kasus; (7) Grounded Theory; (8) Hermeneutika; (9) Studi Teks; (10) Psikologi ekologik; (11) Studi Life History; (12) Teori Sistem. Berikut akar keilmuan dan pertanyaan masing-masing jenis penelitian tersebut:
No |
Jenis Penelitian |
Akar Keilmuan |
Pertanyaan Inti |
1 |
Etnografi |
Antropologi Filsafat |
Apa budaya yang berkembang di sebuah kelompok masyarakat tertentu? |
2 |
Fenomenologi |
Filsafat |
Apa struktur dan esensi pengalaman dari sebuah fenomena atau peristiwa bagi seseorang? |
3 |
Heuristik |
Psikologi Humanistik |
Apa pengalaman seseorang tentang suatu fenomena dan pengalaman penting orang lain yang juga mengalami hal yang sama? |
4 |
Etnometodologi |
Sosiologi |
Bagaimana orang memaknai kegiatan mereka sehari-hari sehingga bertindak dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya? |
5 |
Interaksionisme simbolik |
Psikologi Sosial |
Simbol-simbol dan pemahaman seperti apa yang muncul untuk memaknai interaksi seseorang? |
6 |
Studi Kasus |
Interdisiplin |
Pengetahuan apa yang bisa dipetik dari sebuah kasus/fenomena unik dan menarik yang diteliti? |
7 |
Grounded Theory |
Sosiologi, Antropologi |
Teori apa yang dapat dikembangkan berdasarkan data yang dihimpun dari lapangan? |
8 |
Hermeneutika |
Teologi, Filsafat, Kritik Sastra |
Bagaimana konteks historis terjadinya sebuah peristiwa di luar makna gramatika linguistik? |
9 |
Studi Teks/wacana |
Linguistik, Komunikasi Studi Budaya |
Tema dan muatan apa yang terkandung dalam pesan yang tersebar pada suatu teks atau narasi? |
10 |
Psikologi Ekologik |
Ekologi, Psikologi |
Bagaimana orang berusaha mencapai tujuannya melalui perilaku khusus di lingkungan tertentu? |
11 |
Studi Life History |
Antropologi, Sosiologi, Sejarah |
Bagaimana platform kehidupan seseorang atau suatu kelompok yang mewarnai liku-liku perjalanan hidupnya? |
12 |
Teori Sistem |
Interdisipliner |
Bagaimana caranya dan mengapa sebuah sistem dapat berfungsi secara keseluruhan? |
Sumber: Patton (1990: 88)
Dirangkum dari Patton (1990), Ary (2002), dan Borg dan Gall (1983), secara ringkas berikut penjelasan masing-masing metode tersebut:
- Etnografi ialah studi mendalam mengenai perilaku masyarakat untuk mengungkap budaya suatu kelompok masyarakat tertentu. Peneliti etnografi mengamati perilaku orang secara alamiah tanpa ada intervensi apa pun. Etnografi menggunakan beragam prosedur pengumpulan data, seperti observasi lapangan, interviu, dan mempelajari dokumen serta artefak. Etnografi bisa digunakan dalam bidang pendidikan untuk meneliti sekolah-sekolah di daerah pinggiran atau di jantung kota. Pada awalnya etnografi digunakan untuk menyelidiki budaya masyarakat pinggiran. Tetapi dalam perekembangannya ia juga digunakan untuk menyelidiki budaya masyarakat kota dan modern.
- Fenomenologi berangkat dari pandangan bahwa realitas sosial berangkat dari perspektif subjek. Karena itu, suatu pengalaman memiliki makna berbeda-beda pada setiap orang. Melalui wawancara mendalam, peneliti hendak menggali pandangan dan perasaan subjek terhadap suatu peristiwa atau fenomena. Dengan kata lain, peneliti fenomenologi menanyakan apa makna suatu pengalaman bagi individu.
- Heuristik merupakan jenis studi yang mengungkap pengalaman dan pemahaman peneliti terhadap suatu peristiwa atau fenomena. Studi heuristik menjawab pertanyaan “Apa pengalaman yang saya peroleh dari suatu peristiwa dan pengalaman penting orang lain terhadap peristiwa tersebut?” Heuristik merupakan kombinasi antara pengalaman peneliti dan pengalaman orang lain. Heuristik fokus pada makna, bukan pada ukuran, dengan esensi, bukan penampilan, dengan kualitas, bukan dengan kuantitas, dengan pengalaman, bukan perilaku.
- Etnometodologi menjawab pertanyaan “Bagaimana orang memahami kegiatan kesehariannya sehingga diterima oleh sistem sosial masyarakatnya?” dengan memusatkan perhatian pada hal-hal detail mengenai kegiatan sehari-hari yang berlansgung secara rutin dalam latar sosial alami. Etnometodologis hendak mengungkap sesuatu yang selama ini masih terpendam di benak sekelompok anggota masyarakat.
- Interaksionisme simbolik sebenarnya lebih merupakan sebuah perspektif penelitian kualitatif ketimbang jenis atau metode. Ia hendak menjawab pertanyaan “Simbol-simbol dan pemhaman semacam apa yang muncul ketika masyatakat saling berinteraksi?” Interaksionisme simbolik berangkat dari asumsi bahwa ketika manusia berinteraksi terjadi suatu makna yang disepakati bersama dan makna tersebut membentuk realitas. Tiga premis dasar utama interaksionisme simbolik sebagai berikut:
- Manusia bertindak atas sesuatu atas dasar makna sesuatu tersebut bagi dirinya.
- Makna sesuatu muncul dari interaksi sosial seseorang dengan temannya.
- Makna sesuatu itu dibangun melalui proses interaksi bersama yang lain.
- Studi kasus merupakan studi mendalam mengenai suatu entitas tertentu, bisa orang, kelompok, atau organisasi. Tujuannya untuk memeroleh deskripsi secara menyeluruh tentang suatu peristiwa dan memahaminya. Studi kasus menggunakan multimetode untuk mengumpulkan data, seperti interviu, observasi, dan dokumentasi. Para peneliti bidang pendidikan dan psikologi telah lama menggunakan metode ini secara masif. Peneliti studi kasus bisa meneliti sekolah di mana siswa-siswanya memiliki kemampuan sangat tinggi bahkan di atas nilai-nilai rata-rata di suatu wilayah.
- Grounded theory adalah studi yang dirancang untuk membangun teori dari suatu fenoemena berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan. Dari data peneliti memeroleh pandangan, hipotesis, dan pertanyaan yang terus dilakukan pencarian terhadap data lebih lanjut. Dengan analisis data secara induktif, peneliti mengonstruksi konsep, kemudian menyusun teori. Teori terbangun dari data.
- Hermeneutika bermaksud menggali makna di balik teks dengan menghadirkan teks, penulis dan penafsir. Hermeneutika mengajukan pertanyaan “Bagaimana kondisi di mana seseorang bertindak dan produk yang dihasilkan yang memungkinkan menginterpretasi maknanya?” Untuk menafsirkan makna teks, sangat penting bagi peneliti hermeneutika untuk mengetahui apa sebenarnya yang hendak disampaikan oleh penulis teks, memahami makna yang terkandung dalam teks dan menempatkan teks dalam konteks sosial dan kulturalnya.
- Studi teks/Wacana dalam arti paling sederhana adalah kajian terhadap satuan bahasa di atas kalimat. Lazimnya, perluasan arti istilah ini dikaitkan dengan konteks lebih luas yang mempengaruhi makna rangkaian ungkapan secara keseluruhan. Para analis wacana mengkaji bagian lebih besar bahasa ketika mereka saling bertautan. Beberapa analis wacana mempertimbangkan konteks yang lebih luas lagi untuk memahami bagaimana konteks itu memengaruhi makna kalimat. Menurut analisis wacana, makna kata bukan pada kamus, tetapi pada konteks di mana kata digunakan.
- Psikologi ekologis memiliki tradisi dan orientasi teoretik berbeda dari metode-metode sebelumnya. Metode ini hendak menjawab pertanyaan “Apa hubungan antara perilaku manusia dan lingkungannya?”. Psikologi ekologis memand ang bahwa individu dan lingkungan berada dalam hubungan interdependensi.
- Life history/Studi tokoh bertujuan memahami ketokohan seseorang individu dalam komunitas tertentu dan dalam bidang tertentu, mengungkap pandangan, motivasi, sejarah hidup, dan ambisinya selaku individu melalui pengakuannya. Sebagai jenis penelitian kualitatif, studi tokoh juga menggunakan metode sebagaimana lazimnya dalam penelitian kualitatif, yakni wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan-catatan perjalanan hidup sang tokoh.
- Teori sistem merupakan sebuah perspektif yang lahir dari psikologi ekologis. Teori ini lebih komprehensif dan bersifat multidisiplin dalam mengamati konteks tindakan individu dalam suatu program, organisasi, dan komunitas. Teori sistem mengajukan pertanyaan “Bagaimana dan mengapa sebuah sistem secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik?”
______________