HUMANIORA – (20/12/2024) Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Malang terus menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). OBE merupakan pendekatan sistem pendidikan yang berfokus pada pencapaian pembelajaran, di mana pendidikan tidak hanya menitikberatkan pada penyelesaian materi, tetapi juga hasil atau outcome dari pembelajaran. Kurikulum ini dirancang untuk mendukung proses pembelajaran yang inovatif, efektif, dan interaktif, dengan tujuan mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan global.
Baca juga:
- Humaniora Berbagi Pengalaman Tata Kelola Kelembagaan Kepada FAH UINSA
- Mahasiswa BSA Gelar Pementasan Drama Al-Hayawan al-Nathiq di Ruang Theater
Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) menjadi salah satu program studi di Fakultas Humaniora yang mengadopsi pendekatan ini dengan serius. Salah satu implementasi konkret terlihat dalam mata kuliah al-Kitabah al-Ibdaiyah, yang tidak hanya memberikan pemahaman teori dan konsep penulisan kreatif tetapi juga menuntut mahasiswa untuk menghasilkan karya nyata berupa cerita bergambar. Cerita-cerita ini ditulis dalam dua bahasa, yaitu Arab dan Indonesia, sehingga menambah dimensi multibahasa pada hasil karya mereka.
Mata kuliah yang diampu oleh Dr. M. Faisol ini berhasil mencetak ratusan karya kreatif yang diproduksi langsung oleh para mahasiswa. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa tidak hanya mendapatkan wawasan tentang teori menulis, tetapi juga pelatihan langsung untuk menghasilkan produk yang relevan dengan dunia industri kreatif. Pendekatan ini mendapatkan apresiasi positif dari mahasiswa, yang merasa terbantu untuk mengembangkan kreativitas mereka.
Salah satu mahasiswa, Subarkah, mengungkapkan bahwa mata kuliah ini sangat menginspirasi dirinya untuk berkarya. “Produk akhirnya adalah cerita bergambar yang dihasilkan oleh semua mahasiswa. Mata kuliah ini benar-benar membuka wawasan kami tentang bagaimana kreativitas dapat dimanfaatkan dalam industri kreatif,” ungkapnya.
Sementara itu, Nabil yang juga mengikuti matakuliah ini, menambahkan bahwa pengalaman ini memberikan pandangan baru tentang peluang karir di sektor kreatif. “Belajar di BSA tidak saja berkutat pada teori-teori sastra atau linguistik, tetapi pengalaman menulis cerita bergambar ini mengantarkan pada peluang di dunia industri kreatif,” tegasnya.
Penerapan kurikulum OBE dalam mata kuliah ini juga menunjukkan bagaimana pembelajaran di Fakultas Humaniora diarahkan untuk mendukung keterampilan abad ke-21, termasuk kreativitas, kolaborasi, dan kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya dibekali kemampuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan industri.
Ketua Program Studi BSA, Dr. Abdul Basid, M.Pd., berharap langkah-langkah inovatif seperti ini dapat terus diimplementasikan pada mata kuliah lainnya untuk mendorong mahasiswa menghasilkan karya-karya baru. “Keberhasilan mata kuliah al-Kitabah al-Ibdaiyah diharapkan menjadi inspirasi bagi pengampu matakuliah lainnya dalam mengembangkan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada hasil”, tuturnya.
Kurikulum berbasis OBE yang diterapkan di Fakultas Humaniora ini menjadi bukti nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat memberikan dampak nyata bagi pengembangan kreativitas mahasiswa, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia profesional. Fakultas Humaniora terus berkomitmen menjadi pelopor inovasi dalam pembelajaran berbasis outcome. [aii]