HUMANIORA – (4/7/2024) Fakta menarik bahwa terdapat lebih dari 7.000 bahasa yang diucapkan di dunia mencerminkan keragaman linguistik yang luar biasa. Dari jumlah tersebut, lima bahasa yang paling sering digunakan adalah Bahasa Mandarin, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Spanyol, dan Bahasa Hindi. Penguasaan beberapa bahasa utama ini menjadi semakin penting dewasa ini, karena penggunaannya yang luas dalam berbagai sektor industri. Bagi mahasiswa, hal ini membuka peluang karir yang menjanjikan di bidang penerjemahan. Dengan meningkatnya kebutuhan akan komunikasi lintas bahasa dalam bisnis, diplomasi, teknologi, dan berbagai bidang lainnya, keterampilan sebagai penerjemah menjadi aset berharga yang dapat membuka pintu menuju berbagai kesempatan profesional yang menarik dan dinamis.
Baca juga:
- Hadirkan Praktisi Profesional, Humaniora Siapkan Mahasiswa Masuki Dunia Kerja
- Pembekalan PKL 2024: WD 3 Dorong Mahasiswa Belajar Beraktualisasi di Masyarakat Profesi
Hal itu disampaikan penerjemah profesional sekaligus pendiri Licolize Communications, Muhammad Afif Musthofa dalam kegiatan pembekalan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang digelar Rabu, 3 Juli 2024 di Rektorat Lantai 5 UIN Malang.
Dalam kesempatan tersebut, Afif menjelaskan industri-industri yang sering membutuhkan layanan bahasa, antara lain riset pasar, perbankan dan asuransi, manufaktur, layanan kesehatan dan medis, retail, e-commerce, pariwisata, pendidikan dan pelatihan, hukum, serta pengembangan perangkat lunak. Pengetahuan ini, menurut Afif, penting bagi mahasiswa yang berminat berkarier sebagai penerjemah karena menunjukkan luasnya peluang kerja yang tersedia.
Selanjutnya, Afif memberikan beberapa saran tentang persiapan yang perlu dilakukan oleh calon penerjemah. "Penguasaan teknologi, kemampuan berbahasa dan pengetahuan budaya, pengembangan diri, pengetahuan umum, serta kualitas personal dan soft skills adalah kunci sukses dalam industri penerjemahan," ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa sumber dan sasaran dengan baik, terutama bahasa sasaran, sebagai dasar dari pekerjaan penerjemahan.
Dalam sesi tips mengawali karier sebagai penerjemah, Afif menyarankan mahasiswa untuk menerjemahkan secara rutin guna meningkatkan kemampuan sekaligus beramal, seperti menerjemahkan abstrak atau bergabung dengan komunitas TED Translators. Ia juga menekankan pentingnya aktif menjalin komunikasi dengan rekan sejawat dan berjejaring, misalnya dengan bergabung dalam organisasi profesi dan platform komunikasi antara penerjemah dan klien.
Dalam sesi yang sama, Afif menganjurkan mahasiswa untuk mengikuti sertifikasi penerjemah dan juru bahasa sebagai bukti kompetensi profesi. "Tes Sertifikasi Nasional HPI dan ATA adalah contoh sertifikasi yang dapat meningkatkan kredibilitas dan daya saing kalian di industri ini," tambahnya.
Kegiatan pembekalan PKL ini berlangsung dengan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Mahasiswa merasa mendapatkan banyak ilmu dan wawasan baru yang berguna untuk mengembangkan karier di bidang penerjemahan. Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus berkomitmen mendukung pengembangan kemampuan mahasiswa melalui program-program yang relevan dan bermanfaat, mempersiapkan mereka untuk menjadi profesional yang kompeten di dunia kerja. [al]