Kontribusi Al-Jahidh dalam Perkembangan Linguistik Modern, Integrasi Logika dan Retorika dalam Struktur Kalimat

HUMANIORA - (29/4/2024) Sebuah artikel baru yang telah diterbitkan oleh Quest Journals: Journal of Research in Humanities and Social Science Volume 12 ~ Issue 4 (2024) pp: 135-144 telah mengungkapkan kontribusi penting al-Jahidh terhadap perkembangan linguistik, khususnya dalam studi makna. Dalam artikel tersebut, dikemukakan bahwa konsep linguistik yang dikembangkan oleh al-Jahidh memadukan logika dan retorika dalam struktur kalimat dengan mengintegrasikan kata-kata, gaya bahasa, dan makna bahasa.

Baca juga:

Dalam artikel yang berjudul “Al-Jahidh Rhetoric: A Critical Study Of Al-Jahidh's Linguistic Concepts And Its Contribution To Modern Linguistic Studies” yang ditulis oleh Ahmad Kholil, M. Faisol, Moh Zawawi (ketiganya adalah dosen Fakultas Humaniora UIN Malang), dan Akram Roshanfekr (Dosen di Guilan University Iran) tersebut menegaskan bahwa metode yang digunakan oleh al-Jahidh dalam membangun kalimat mengandalkan penalaran rasional. Artikel yang mulanya penelitian ini menggunakan studi sosiolinguistik dan pragmatik. Hasil temuan dari artikel tersebut menyoroti beberapa aspek penting, di antaranya adalah keintelektualan al-Jahidh dalam bidang linguistik yang tercermin dari integrasi antara logika dan retorika.

Disebutkan, bahwa menurut al-Jahidh terdapat beberapa kondisi yang harus dipertimbangkan dalam memahami teks, termasuk kelancaran berbicara, kecerdikan dalam memilih kata-kata, pengungkapan makna, pemahaman tentang ilmu balaghah, dan kekuatan retorika. Dia juga menekankan bahwa kata-kata yang memiliki makna serupa atau sinonim tidak selalu merujuk pada makna yang sama, melainkan dapat menunjukkan makna yang berbeda.

Selain itu, masih menurut artikel tersebut, al-Jahidh juga dikenal sebagai tokoh yang memperkenalkan dasar-dasar Balaghah, dengan konsep-konsep kunci seperti al-Ma'ani, al-Bayan, dan al-Badi'. Pengaruhnya juga terlihat dalam klasifikasi studi al-Bayan, yang mencakup makna leksikal, makna tanda, makna tertulis, makna konvensi, dan pragmatik atau keadaan, yang kemudian disebut sebagai makna nusbah.

Artikel ini memberikan wawasan yang dalam tentang kontribusi al-Jahidh dalam memperkaya pemahaman kita tentang linguistik, serta menunjukkan relevansi dan kepentingan pemikiran-pemikirannya dalam konteks bahasa dan makna. Lebih detil mengenai isi artikel, pembaca dapat membuka link: https://www.questjournals.org/jrhss/current-issue.html.

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id