Sudah sewajarnya sebagai mahasiswa harus bisa mempunyai referensi ketika mengerjakan tugas, baik buku, jurnal, ataupun referensi online. Bagi mahasiswa Humaniora dan Budaya (Hudaya) sendiri, telah disediakan unit tersendiri yang memang sudah bergerak dalam pengembangan referensi, khususnya buku, ensiklopedia, ataupun jurnal. Tepatnya CRC (Curriculum Resources Center), sebuah pusat sumber kurikulum bagi mahasiswa dan dosen dalam menunjang perkuliahan.
CRC sendiri merupakan suatu unit gabungan dari jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) serta Bahasa dan Sastra Inggris (BSI) yang pertama kalinya bertempat di kantor jurusan masing-masing, kemudian digabung setelah fakultas Hudaya memiliki gedung sendiri, kemudian diresmikan pada tahun 2008 menjadi sebua Perpustakaan Hudaya. “Meskipun gabungan dari BSI dan BSA, mahasiswa lain juga diperbolehkan meminjam buku di sini, khususnya jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) yang merupakan jururusan baru di Hudaya,” tutur Laily Fitriani, M. Pd. selaku koordinator unit yang terletak di lantai satu tersebut.
Sebagai salah satu referensi utama bagi mahasiswa, perpustakaan Hudaya juga sering memperbaharui koleksi buku agar supaya para mahasiswa akan lebih senang dan tertarik untuk ke perpustakaan untuk membaca buku. Sebagai perantaranya, para dosenlah yang biasanya akan memberi tahu jika ada buku baru. ”Kalau ada buku baru, kami langsung menghubungi para dosen khususnya buku yang berkaitan dengan mata kuliah yang diajar,” tambah dosen yang akrab dipanggil Bu Lely tersebut.
Tak ayal, dengan semakin banyaknya referensi, khususnya buku-buku bilingual membuat mahasiswa di luar hudaya juga tertarik untuk mengunjungi. Hal ini dikarenakan buku yang dimiliki merupakan buku original yang langsung diperoleh dari penerbit serta beberapa sumbangan dari para Alumni. ”Selain mahasiswa Hudaya, kebanyak yang meminjam adalah mahasiswa dari Pasca Sarjana,” ujar Lestari Kasih, SS., petugas unit yang tepat berada di depan jurusan PBA tersebut.
Selain menyediakan beberapa referensi bagi mahasiswa, ternyata unit yang beroperasi pada pukul 08.00-13.00 WIB tersebut juga menyediakan Novel, Kamus, koran bilingual, Thesis mahasiswa Hudaya, serta hasil penelitian dari beberapa dosen. Menurut Ibu Laily, semua dosen dan mahasiswa bisa meletakkan hasil tulisan mereka, hasil laporan ataupun penelitian mereka dengan syarat harus mendapatkan rekomendasi dari kepala bagian kemahasiswaan fakultas yaitu, Hj. Syafiyah, M.A. ”Diharapkan dengan banyaknya buku ataupun referensi lainnya, akan bisa membantu mahasiswa ketika tidak mendapatkan buku di perpustakaan pusat,” tambah dosen asal Bondowoso tersebut.
Untuk menjadi anggota di perpustakaan inipun juga sangat mudah, hanya dengan menyetorkan foto berukuran 3x4 serta mengisi daftar keanggotaan. Sedangkan untuk mahasiswa luar Hudaya, prosedurnya tetap sama dan juga harus menambah biaya administrasi yang telah ditentukan. ”Selain sebagai arsip, data keanggotaan juga bisa digunakan ketika teman-teman ingin meminjam buku,” jelas petugas yang akrab dipanggil mba’ Kasih ini.
Meskipun diperbolehkan meminjam buku, para mahasiswa juga harus memperhatikan kode yang tertera dalah setiap buku, karena tidak semua buku bisa dipinjam. Seperti misal koder R (Referensi) dan K (Khusus) yang hanya boleh dibaca diperpustakaan dan tidak boleh dipinjam keluar. Hanya buku berkode U (Umum) yang diperbolehkan untuk dipinjam. ”Ketika telat mengembalikan, mereka juga akan dapat konsekuensi, yaitu denda Rp. 500/buku,” tambah alumni jurursan BSI asal Blitar tersebut. (rif)