Ajang adu kekompakan ditunjukkan oleh para dosen dan karyawan fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya) kala mengikuti acara silaturrahim, yang diadakan keluarga besar Fakultas Hudaya kemarin (19/02). Para dosen dan karyawan yang membawa keluarga mereka, saling beradu dalam perlombaan antar keluarga demi mengembangkan kreatifitas mereka serta terwujudnya rasa kebersamaan sesama keluarga.
Dalam acara yang diikuti oleh dua rombongan bus ini, para peserta yang terdiri dari dosen dan karyawan juga diberi kesempatan untuk memperkenalkan keluarganya serta berpartisipasi, baik dalam acara silaturrahim ataupun perlombaan. “Tujuannya tidak lain hanyalah untuk pengakraban sesama keluarga besar fakultas Hudaya,” jelas Sri Muniroch, SS, M. Hum. selaku sie acara lomba.
Acara yang bertempat di Tirta Nirwana Songgoriti Batu tesebut dimulai dengan perlombaan mewarnai yang diikuti oleh beberapa putra dan putri dari para dosen dan karyawan, khususnya dari tingkat TK ataupun sekolah dasar. “Untuk tingkat TK dan SD, kami bedakan gambarnya, soalnya tingkat kecerdasannya khan berbeda, yang penting bisa mengembangkan otak mereka,” tutur Zakiyah Arifah, M. Pd. salah satu panitia.
Untuk anak play group pun juga diberikan kesempatan, yaitu dengan mengikuti lomba lari dengan membawa spidol serta ditemani oleh orang tua mereka. Setiap anak harus membawa spidol yang diberikan oleh ibunya kemudian mengantarkan kepada ayahnya yang berada di ujung jalan. “Penting sekali untuk melatih kemampuan psikomotorik anak dengan bantuan ibu atau bapaknya,” tembah dosen bahasa Arab asal Jember tersebut.
Para orang tua pun juga tidak ketinggalan dalam lomba yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut. Mereka juga harus berkompetisi yaitu dalam lomba membaca puisi, tapi dengan format yang berbeda. Dalam lomba yang langsung disaksikan oleh Drs. KH. Chamzawi, M. HI dan Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. tersebut, mereka harus membuat puisi sendiri dan dibacakan oleh pasangannya.” Setiap peserta yang sudah berkeluarga harus ikut semua, tanpa terkecuali guna kebersamaan,” jelas Hj. Dewi Hamdah, M. Pd. salah satu panitia ketika membawakan acara.
Sebagai perlombaan terakhir, diadakanlah perlombaan jalan mundur, dimana para dosen beserta putra dan putri mereka harus bekerjasama untuk menjadi juara dalam lomba tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk mempererat kekompakan dalam satu keluarga. ”Bukan hanya anak saja yang berperan, orang tua juga harus bisa memotivasi anak-anak mereka,” tambah Ibu Zakiyah dan Ibu Dewi.
Tak ayal, para pesertapun juga sangat berantusias ketika mengikuti acara yang dimenangkan oleh bapak Dr. H. Wildana Wargadinata, Lc. M. Ag. tersebut. Meskipun ada sebagian dari mereka yang menangis atau bahkan meninggalkan perlombaan, tapi mereka tetap senang dan bisa menikmati perlombaan. “Senang bisa ikut lomba di sini, banyak teman baru, dan bisa berlibur bersama keluarga,” ujar Muh. Abi Sulam, putra dari bapak Muh. Kholil, M. Fil setelah mengikuti lomba menggambar dengan polos.
Hal senada juga diungkapkan Ibu Muniroh, istri dari bapak Dr. H. Zeid B. Smeer, Lc., M.A. yang menjadi salah satu juri lomba mewarnai tingkat TK dan SD, menyatakan bahwa anak-anak yang mengikuti lomba-lomba tersebut cukup berantusias meskipun banyak yang sampai menangis. “yah namanya juga anak-anak, wajar kalo mereka menangis, kalau nggak dilatih sekarang kapan lagi, mbak” jelas Ibu yang menjadi sekretaris Dharma Wanita fakultas Hudaya tersebut.
Sebagai kenang-kenangan, para panitia lomba juga memberikan hadiah kepada semua anak-anak meskipun mereka tidak mendapatkan juara. Hal ini dimaksudkan supaya mereka akan tetap senang meskipun tidak berhasil menjadi juara.” Hadiah ini kami berikan kepada semua supaya mereka tidak kecewa setelah datang kesini,” tambah Ibu Zakiyah ketika membagikan hadiah. (fza)