Tidak semua orang tertarik untuk menjadi traveler. Bukan sekedar kesenangan tetapi juga seringkali lebih banyak mendapati tantangan. Karena banyak tantangan yang dihadapi, seorang traveler menjadi kaya akan pengalaman. Pengalaman itu dapat menghadirkan perubahan dalam diri, setidaknya berpengaruh dalam perubahan karakter, persepsi diri, serta bahkan perubahan kea rah yang lebih kreatif dan sederhana. Bahkan perubahan itu pun dapat diteruskan kepada orang. Hal ini diungkap dalam forum diskusi yang digelar oleh LKBB Fakultas Humaniora pada Jum’at 20 Mei 2022.
Vita Nur Santi, salah seorang dosen Program Studi Sastra Inggris Fakultas Humaniora yang dihadirkan sebaga narasumber dalam kegiatan diskusi rutin ini, menjelaskan bahwa menjadi traveler bisa menjadi profesi tersendiri. Namun tidak semua orang mau menggelutinya secara serius. Seringkali aktifitas melancong (traveling) sekedar dijadikan sebagai hiburan untuk mengalihkan kepenatan.
Vita Nur Santi tertarik melakukan penelitian tentang traveler backpacker itu, dan hasilnya cukupnya mencengangkan. Menurutnya, pengalaman menjadi seorang traveller mampu mengubah dirinya. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama melancong menjadi modal untuk dapat diinternalisasikan dan menjadi refleksi diri.
“Otentisitas saat berinteraksi dengan budaya yang ditemui dan kreativitas yang bisa dilakukan traveler saat bepergian, menjadi pintu untuk melakukan internalisasi perubahan dalam diri. Pengalaman itu bisa dipicu misalnya oleh keterbatasan fasilitas dan keadaan saat bepergian,” tegasnya.
Sementara itu, bentuk transformasi yang dialami oleh seorang traveler antara lain adalah bepergian dengan jalan kaki dan tidak melulu harus dengan kendaraan. Ada juga perubahan karakter, perubahan persepsi diri, perubahan ke arah sesuatu yg lebih kreatif dan sederhana, serta perubahan ke perluasan pengalaman yangg diteruskan kepada orang lain.
Paparan Vita Nur Santi dalam diskusi LKBB kali ini diambil dari hasil penellitian tentang narasi pengalaman positif pelancong backpacker. Datanya bersumber dari cerita traveler yang diambil dari grup backpacker dunia dan backpacker internasional di facebook. Metode yang digunakan penelitian ini adalah analisis naratif tematik. [li]