Sabet Juara Lomba Tulis Cerita Nasional, Shaka Syawildan: Prestasi Never Ending

HUMANIORA - (08/03/2022) Keberadaan Fakultas Humaniora seolah-olah memang ditakdirkan hanya untuk mencetak mahasiswa berprestasi. Bagaimana tidak, fakta menunjukkan bahwa setelah tahun 2021 lalu berhasil menjuarai puluhan perlombaan bergengsi di tingkat nasional dan internasional, di awal tahun 2022 ini Fakultas Humaniora sudah mulai kembali menorehkan puluhan prestasi. Salah satunya direpresentasikan oleh Shaka Syawildan.

Mahasiswa yang masih duduk di semester 2 Program Studi Bahasa dan Sastra Arab ini, pada tanggal 13 Februari 2022 lalu berhasil menjadi Penulis Terbaik dalam Lomba Menulis Cerita Pendek dan Puisi Islam yang diselenggarakan oleh Prestasi Keasindo Utama dan ISPE.

Proses Shaka Syawildan dalam memperoleh juara bukanlah sebuah produk instan. Dia memulai perjuangannya dengan mendaftar sebagai peserta pada tanggal 2-11 Agustus 2021 dan kemudian berlanjut ke babak seleksi, penilaian, dan akhirnya penentuan juara selama kurang lebih 1 bulan lamanya. Berkat kekuatan tekad, keuletan, dan kesabaran, Shaka Syawildan berhasil menyisihkan sekitar 150an pesaingnya dan dinobatkan sebagai Penulis Terbaik dengan dengan karyanya yang berjudul “Keranjang Bolong.”

Cerpen “Keranjang Bolong” ini menceritakan kisah tentang seorang pemuda yang hidup sebatang kara, taat kepada kedua orangtuanya, dan istiqomah dalam membaca dan menjaga hafalan al-Qur’annya. Kesahajaan hidup sang pemuda dan sembari terus mengharap ridha Ilahi inilah yang pada akhirnya mengantarkannya mampu mewujudkan impian kedua orang tuanya dan dapat menjadi sosok yang patut dibanggakan dan dijadikan teladan oleh banyak orang.

Shaka Syawildan menuturkan bahwa cerpen dapat menjadi media dalam menyuarakan motivasi dan sekaligus dapat digunakan sebagai legenda peta untuk merencanakan kehidupan sang penulis. “Cerpen itu suatu karya tulis singkat namun kesan dan pesan yang terkandung di dalamnya juga dapat dijadikan sebagai motivasi hidup, dan terkadang tanpa kita sadari, dengan menulis cerpen seolah kita membuat jalan hidup kita atau kita membuat alur cerita ke depan walaupun tidak terlalu sesuai dengan realita.” Jelasnya.

Fakultas Humaniora sebagai tempat belajar Shaka Syawildan tentu saja sangat mengapresisasi dan memberikan dukungan penuh kepadanya atas segala usaha, dedikasi, dan prestasi yang telah diraihnya. Capaian Shaka Syawildan ini merupakan satu langkah dari sekian banyak langkah mahasiswa Fakultas Humaniora yang telah berhasil dan akan terus berjuang mengibarkan panji-panji kebesaran prestasi Fakultas Humanora. Dan untuk ke depan, Fakultas Humaniora akan terus melakukan pembibitan dan pengawalan mahasiswa dalam meraih prestasi. Dengan demikian, maka proses regenerasi mahasiswa berprestasi akan dapat terpantau dan terkontrol dengan baik.
“Kita akan terus dorong mahasiswa untuk ikut event-event lomba. Termasuk juga mendampingi mereka agar terus dapat berkarya dan menjadi juara,” tegas Abdul Basit, Kaprodi Bahasa dan Sastra Arab.
Tekad Shaka Syawildan untuk menorehkan prestasi bagi Fakultas Humaniora tidak padam. Mahasiswa yang masih duduk di semester dua ini pun mengajak mahasiswa di Fakultas Humaniora untuk terus semangat aktif dan ikut serta dalam even-event lomba lainnya. “Kita harus terus semangat untuk siap menjadi sang juara dalam event perlombaan lainnya. Kita raih prestasi dan prestasi,” tukasnya penuh semangat. [ab]

 

Jl. Gajayana 50 Malang 65144 - Jawa Timur - Indonesia

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy+1 (0341) 551354

  • dummy humaniora@uin-malang.ac.id