HUMANIORA - (14/01/2022) Prodi Sastra Inggris menggelar sosialisasi Kurikulum Tahun 2020 kepada mahasiswa angkatan tahun 2020 dan 2021. Kegiatan ini dilakukan secara virtual melalui platform zoom meeting pada Jumat, 14 Januari 2022. Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Kaprodi Sasing Ribut Wahyudi, Ph.D., Sekretaris Prodi Sasing M. Edy Toyib, MA., dan segenap mahasiswa Prodi Sastra Inggris angkatan tahun 2020 dan 2021.
Ribut Wahyudi mengatakan bahwa kurikulum yang diterapkan oleh Prodi Sastra Inggris merupakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Dalam penerapan kurikulum 2020 ini, ada beberapa mata kuliah yang dimerger berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pihak universitas. Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan kepada segenap mahasiswa Prodi Sasing untuk serius belajar sehingga tidak ada mata kuliah yag tidak lulus “Saya berharap semua mata kuliah diikuti secara serius dan sungguh sungguh, sebagai penghargaan terhadap orang tua yang telah membiayai pendidikan kalian. Jangan sampai ada mata kuliah yang tidak lulus, agar tidak menghambat mata kuliah berikutnya.” Harapnya.
Edy Toyib selaku Sekretaris Prodi Sasing dalam sosialisasi tersebut menjelaskan bahwa kurikulum Prodi Sastra Inggris tahun 2020 merupakan kurikulum terbaru, hasil evaluasi universitas pada tahun 2020 lalu. Kurikulum ini mulai diberlakukan untuk mahasiswa angkatan 2020 (semester 4) dan 2021 (semester 2).
Lebih lanjut ia menjelaskan ada beberapa perbedaan antara kurikulum 2020 dengan kurikulum sebelumnya. Edy menjelaskan bahwa profil utama lulusan Prodi Sasing, tidak hanya sebatas pada menjadi pengajar, penerjemah, praktisi bahasa, atau pemandu wisata, dan jurnalis saja. “Mahasiswa tidak perlu khawatir akan memiliki kompetensi apa setelah kuliah, karena semua kompetensi sudah disiapkan mata kuliahnya dalam kurikulum baru ini” tuturnya.
Hal ini didasarkan pada hasil survei lulusan yang sudah bekerja, sehingga mata kuliah ini dijadikan salah satu acuan dalam menentukan mata kuliah. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam kurikulum 2020 ini terdapat tambahan mata kuliah profesi baru, yaitu diplomat.
Lebih lanjut Edy menjelaskan tentang kebijakan program MBKM yang diimplementasikan oleh Fakultas Humaniora. Mahasiswa berhak mengikuti Kebijakan MBKM memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih luas dan kompetensi baru melalui beberapa kegiatan pembelajaran di luar program studinya.
“Mahasiswa memiliki kesempatan untuk magang dan kuliah di luar program studi sebanyak 20 SKS di semester 5 dan 20 SKS lagi di semseter 6. Adapun secara teknis, ketentuan ini akan dijelaskan lebih lanjut di akhir semester 4.” Jelasnya.
Sosialisasi tersebut berjalan dengan lancar, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Lebih dari 200 mahasiswa yang bergabung dalam zoom pada kegiatan tersebut diharapkan memiliki belak informasi yang cukup dalam menempuh perkuliahan yang akan dimulai kembali 7 Februari mendatang. [LYN]