HUMANIORA - (22/11/2021) Dalam rangka selaraskan sumber daya dalam pendidikan untuk mendukung perubahan, Fakultas Humaniora gelar Capacity Building “Manajemen Perubahan”. Kegiatan ini merupakan upaya Fakultas Humaniora dalam memperbaiki efektivitas lembaga agar dapat bersaing di tengah revolusi digital. Kegiatan ini di laksanakan di Anusapati Meeting Room, Singhasari Resort Batu, 22 November 2021.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. Ir. Kukuh Lukiyanto, ST., MM., MT., IPM. Seorang praktisi pendidikan sekaligus seorang enterpreneur. Hadir dalam acara tersebut pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Humaniora.
Dalam pembukaan kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Humaniora, Dr. M. Faisol mengatakan bahwa lembaga pendidikan juga perlu peka terhadap perubahan. Revolusi digital telah mengubah cara pandang seseorang dalam menjalani kehidupan yang sangat canggih saat ini. “Tenaga pendidik dan kependidikan harus mampu merespon perubahan dengan cepat. Perubahan adalah sebuah keniscayaan, apalagi di tengah perkembangan teknologi dan informasi seperti saat ini”, tuturnya.
Senada dengan M. Faisol, Dr. Kukuh mengatakan bahwa Enterpreuneurship tidak hanya dipakai mengembangkan usaha, tetapi diperlukan juga pegembangan karier, apapun profesi kita termasuk tenaga pendidik maupun kependidikan. “Saat ini, organisasi akan eksis kalau pelakunya mempunyai mindset perubahan”. Menurutnya, dalam pekerjaan, perubahan harus dimaknai sebagai sebuah kemenangan. Terkait dengan perkembangan teknologi, ia menegaskan pentingnya penerapan teknologi dalam pendidikkan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik. “Bagaimana kita memudahkan yang sulit, bukan membuat yang mudah jadi sulit”. Filosofi ini merupakan landasan dalam perubahan yang harus selalu dilakukan. “Dulu kita sering medengar peribahsa hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, besok harus lebih baik dari hari ini. Namun di Era disrupsi, istilah itu seharusnya berganti dengan perubahan itu harus, dan dilakukan setiap hari”. Ujarnya.
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa perubahan setiap individu berdampak pada lembaga. “Kalau saya tidak ikut berubah, sementara yang lain berubah, maka yang lain akan terganggu oleh sikap saya”. Organisasi akan mencapai goalnya kalau semua angggota mempunyai rasa kebersamaan. “Hal yang penting adalah kita mampu memotivasi diri kita, agar kalau perubahan itu terjadi tidak ada yang dirugikan”, tegasnya. [LYN]