PARIS (15/11/2024) Nuansa kehangatan dan kebanggaan menyelimuti House of UNESCO di Paris, saat acara perayaan 100 tahun sastrawan legendaris A. A. Navis dalam acara "Commemoration of the 100th Anniversary of A. A. Navis as a Part of Festival of the Archipelago." Dua mahasiswa dari Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Khoirotun Nisak dan Ummu Kultsum Naviza, turut hadir dalam momen bersejarah ini. Diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Prancis, acara ini bukan hanya bentuk penghormatan bagi A. A. Navis, tetapi juga jembatan budaya yang memperkenalkan kekayaan sastra Indonesia kepada komunitas global.
- Bravo, Reputasi Jurnal Afshaha Naik Kelas
- Dekan Humaniora Ajak Tendik Jadikan Fakultas Platform Perjuangan Bersama
Acara ini mengundang berbagai tokoh terkemuka di bidang sastra dan budaya. Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dan penulis terkenal Ayu Utami menjadi narasumber utama dalam seminar internasional tersebut. Seminar yang juga dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Bapak Mohamad Oemar, serta Kepala Pengembangan Bahasa dan Budaya Kemendikbudristek, Bapak Endang Aminuddin Aziz, berhasil menarik perhatian, tidak hanya dari warga Indonesia yang tinggal di Prancis, tetapi juga masyarakat lokal yang memiliki minat mendalam terhadap sastra dan budaya Nusantara.
Dalam diskusi seminar, para pembicara mengupas pentingnya memperhatikan edukasi sastra dan linguistik di kalangan pelajar Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan era modern. Tema ini menjadi sangat relevan mengingat pentingnya sastra sebagai medium yang tak hanya menyampaikan cerita, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya yang kaya dan beragam. Partisipasi mahasiswa Fakultas Humaniora dalam kegiatan ini mencerminkan keunggulan mereka dalam bidang akademik dan literasi, serta kesungguhan mereka dalam mengeksplorasi perspektif global di bidang humaniora.
Setelah sesi seminar, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dalam bentuk cocktail reception, memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berinteraksi secara santai dan informal. "Saya mendapatkan banyak relasi dari berbagai generasi dan profesi dalam acara ini," ungkap Khoirotun Nisak, yang merasakan pengalaman berharga melalui pertemuan dengan peserta dari berbagai latar belakang. Sesi ini menciptakan suasana hangat, di mana para peserta bebas berkomunikasi tanpa sekat hierarki atau jabatan.
Sebagai apresiasi, setiap peserta menerima goody bag berisi dua buku. Salah satunya adalah koleksi cerpen karya A. A. Navis dalam dua bahasa, Indonesia dan Prancis, yang secara khusus dibuat oleh Kementerian Kebudayaan dan tidak diperjualbelikan. Khoirotun Nisak menyampaikan kebanggaannya atas kesempatan berharga ini, “Kami merasa sangat terhormat bisa menerima karya eksklusif ini yang tidak diperjualbelikan dan disiapkan khusus untuk acara ini.”
Partisipasi mahasiswa Fakultas Humaniora dalam acara internasional ini tidak hanya menunjukkan komitmen mereka untuk berprestasi di bidang akademik, tetapi juga mengukuhkan peran mereka sebagai duta budaya di kancah global. Melalui kehadiran mereka, mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang membuktikan bahwa semangat belajar dan berkarya di bidang humaniora dapat menembus batas-batas negara, menyatukan beragam budaya, dan mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia. [al]