Demi merealisasikan peran Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dalam bursa kerja di tingkat ASEAN, Fakultas Humaniora melakukannya dengan mengadakan Seminar Nasional bertajuk "The Power of Education: Mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang Kompetitif dalam Menyongsong ASEAN Community 2015" Senin (9/9). Tujuannya tidak lain adalah untuk mensejajarkan UIN Maliki Malang dengan Universitas lain di Asia Tenggara.
Untuk itu, Fakultas tiga jurusan ini mendatangkan salah satu dosen pakar pendidikan, Prof. Djoko Saryono untuk mengupas tuntas, peran perguruan tinggi mengantarkan para lulusan yang mempunyai daya saing yang tinggi dalam memasuki bursa kerja. Menurut Basri, Wakil Dekan Bidang Akademik, kegiatan ini membahas tentang apa saja yang telah dilakukan perguruan tinggi dalam mengantisispasi hal tersebut. ”Dari sini kita juga akan tahu apa saja yang harus dipersiapkan calon lulusan untuk menyambut era tersebut,” jelas bapak yang juga menjabat sebagai dosen di Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris ini.
Prof. Djoko Saryono yang menjadi pemateri dalam acara yang bertempat di gedung Rektorat lantai 3 tersebut mngungkapkan bahwasanya, salah satu hal yang bisa memajukan pendidikan adalah dengan mempunyai sikap optimis untuk menghadapi perubahan di masa depan. ”Sebagai mahasiswa, kita harus menyesuaikan diri pada abad 21 ini, untuk itu kita harus tetap bisa optimis menghadapi fenomena-fenomena pada saat ini,” jelas Bapak asli Malang ini.
Menurut Djoko, ada beberapa fenomena-fenomena yang terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di Indonesia. Seperti revolusi digital, munculnya masyarakat pengetahuan, berkembangnya negara kreatif, menguatnya ekonomi pengetahuan, menguatnya industri budaya berkembangnya pekerjaan dan pekerja pengetahuan atau kreatif, berkembangnya bisnis pengetahuan dan migrasi pengetahuan.
Selain itu, fenomena-fenomena lainnya adalah menguatnya globalisasi dan internasionalisasi segala bidang kehidupan, makin pentingnya status otak, pikiran, hati,dan jiwa, bergesernya kebutuhan akan kemakmuran ke arah kebahagiaan, serta bergesernya kebutuhan akan kemakmuran ke arah kebahagiaan. ”Jika kita mampu menghadapi fenomena-fenommna tersebut, serta mampu bersaing dan bersanding, maka kita akan bisa sukses,” tambah bapak yang juga mengajar di Universitas Negeri Malang.
Selain itu, Djoko juga menyarankan kepada para peserta yang berjumlah sekira 600 mahasiswa untuk bisa selalu kreatif dalam menghadapi era globalisasi. ”Kita boleh berpikir atau mempunyai perspektif global, akan tetapi tingkah laku harus selalu lokal,” sarannya.
Sependapat dengan Djoko, Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si juga mendukung acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB ini dengan mengatakan bahwa seminar ini akan sangat membantu mahasiswa untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah, yaitu menghadapi ASEAN Community 2015. ”Semoga acara ini bisa memantapkan ilmu pengetahuan kita dalam memadukan ilmu pengetahuan berbasis agama,” paparnya ketika memberikan sambutan. (rif)