Pelaksanaan Festival Puisi Internationa fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya) tak hanya mengundang para reporter internal untuk meliput acara yang akan dilaksanakan bulan depan ini, bahkan reporter nasional dan internasionalpun juga tertarik untuk meliput acara besar tersebut, yang terbaru adalah dari The Jakarta Post yang langsung datang ke Hudaya dan berbincang langsung dengan ketua panitia kemarin (23/3).
Tak tanggung-tanggung, yang datang dari The Jakarta Post sendiri adalah salah satu Director mereka, yaitu Duncam Graham bersama istrinya Erlinawati. Menururt pria asli New Zeeland ini, mereka bermaksud untuk meliput acara yang akan dimulai 7-9 April ini karena acara tersebut merupakan kegiatan yang akan diikuti beberapa penyair dari belahan dunia. ”Nanti akan saya sosialisasikan untuk dimasukan ke koran The Jakarta Post,” jelasnya di ruang dekan.
Untuk menjelaskan rangkaian acara, Mundi Rahayu, M. Hum selaku ketua panitia membeberkan secara panjang lebar, baik pra acara, pelaksanaan acara, hingga tujuan dari acara yang bertemakan What’s Poetry? ini. “Nanti yang hadir bukan hanya penyair luar negeri, tapi juga beberapa penyair-penyair local yang akan mampir ke sini,“ terang dosen jurursan Bahasa dan Sastra Inggris ini didampingi Dr. H. Wildana Wargadinata, Lc, serta Drs. KH Chamzawi, M. HI.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya akan kepedulian Hudaya terhadap masayarakat lokal, dengan maksud penyair yang membacakan puisi di Hudaya bukan hanya peyair yang berasal dari luar negeri. ”Harapan kami adalah apresiasi masyarakat kepada fakultas ini akan lebih besar,” tambah Dra. Syafiyah, MA, ditemani Dr. Hj. Istiadah, MA.
Selain membahas kegiatan tersebut, Duncan Graham bersama istrinya juga membahasa tentang jurusan bahasa dan Sastra Inggris. Hal ini dilakukan karena pria yang pernah menjadi pemateri dalam acara Malang Tempoe Doeloe ini, bermaksud untuk melakukan pertukaran pelajar dengan mahasiswa jurusan bahasa Inggris. ”Untuk pertukarannya, langsung ke New Zaeland,” ujarnya. (rif)