Sebagai lembaga yang fokus pada pengembangan kebahasaan, khususnya Bahasa Inggris, Program Khusus Pengembangan Bahasa Inggris (PKPBI) mempunyai tanggung jawab untuk bisa memberikan pengetahuan tentang bahasa Internasional tersebut. Untuk itu, unit yang bertempat di lantai satu fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya) ini melakukan standarisasi kemampuan mahasiswa dari semua jurusan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang khususnya semua mahasiswa semester empat dengan test Ujian TOEFL (Test of English as a Foreign Language) Institutional, yang berlangsung selama lima hari berturut-turut (4-8/6).
Kegiatan tahunan ini merupakan sebuah upaya dari unit yang kini akrab dipanggil dengan English Language Center untuk mengukur kemampuan para mahasiswa yang mengikuti pembelajaran bahasa Inggris yang biasa dilaksanakan setiap sore ini. Menurut Dr. H. Langgeng Budianto, M.Pd., selaku ketua PKPBI, ujian TOEFL institutional ini merupakan sebuah pengayaan Bahasa Inggris untuk semua mahasiswa non jurusan Bahasa Inggris. ”Bentuk pengayaan yang kita lakukan di sini dikhususkan dengan pengembangan profesi kebahasaan,” jelas dosen yang mengajar mata kuliah Speaking ini.
Sejatinya mata kuliah bahasa Inggris telah diperoleh para mahasiswa non jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, yaitu mata kuliah bahasa Inggris I dan II. Jika kedua mata kuliah tersebut menyesuaikan dengan kurikulum yang dibuat oleh fakultas masing-masing jurusan, lain halnya dengan PKPBI, yang lebih mengarah kepada pembekalan. Dan pelaksanaan pembelajarannya pun tidak hanya di dalam kelas, mealainkan juga bersifat indor. “Selain sebagai bekal, PKPBI dan ujian TOEFL di sini juga akan membantu mereka dalam pelaksanaan ujian kompre,” terang Rina Sari, M.Pd. selaku sekretaris PKPBI.
Program ujian institutional TOEFL ini memang telah diharuskan oleh setiap jurusan tiap satu tahun sekali, yaitu dengan dipasrahkan kepada PKPBI sebagai penyelenggara. Selain membantu pada pelaksanaan kompre, ujian yang diikuti sekita 1760 mahasiswa aktif ini juga akan membantu untuk mengetahui kemampuan para mahasiswa setelah satu tahun mengikuti program pembelajaran dari PKPBI. ”Target pencapaian maksimal mereka adalah 450,” tambah Bapak Langgeng ketika ditemui kemarin.
Setelah mengikuti ujian yang bertempat di tujuh ruang fakultas Hudaya ini, para mahasiswa akan memperoleh sertifikat TOEFL, sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka dalam mengerjakan soal yang berisi tentang structure, listening, and reading ini. Untuk itu dari pihak PKPBI sendiri meminta para peserta ujian untuk mendaftar, sebelum mengikuti ujian yang dimulai pukul 14.00-17.00 WIB. ”Untuk menghidari kesalahan nama dalam sertifikat, mereka harus menulis pada saat mendaftar,” papar dosen yang juga mengajar mata kuliah profesi pengajaran ini.
Para mahasiswa pun juga sangat antusias untuk mengikuti ujian ini, hal tersebut bisa dilihat dengan selalu penuhnya ruang kelas pada setiap harinya. Menurut salah satu dosen PKPBI, Muhammad Zainuddin, SS., antusias dari para mahasiswa sangat besar, bahkan sebagian dari mahasiswa tidak memperoleh tempat duduk untuk mengerjakan soal. ”Biasanya dalam satu ruang, ada dua hingga emapt kelas,” jelas dosen asli Probolinggo ini. Para mahasiswapun juga sangat menyadari betapa pentingnya ujian TOEFL ini, sebagaimana yang diungkapkan oleh Agus Anta Muzakki, salah satu peserta dari fakultas Ekonomi,”Nanti khan sertifikatnya bisa digunakan untuk melanjutkan study, bahkan untuk bekerja,” tambah mahasiswa jurusan Manajemen ini. (rif)