Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bertekad untuk memantapkan visi dan misi. Hal ini dilakukan untuk merespon perubahan visi dan misi universitas. Visi dan misi harus memiliki relevansi dengan tantangan-tangan dan perubahan sosial yang terus berubah. Karena jika tidak, maka perguruan tinggi akan ditinggalkan oleh masyarakat dan tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai lumbung untuk menghasilkan sarjana yang siap terjun ke tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh Dekan Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dalam memimpin rapat Jum’at siang 20 Juli 2018. “Kita sekarang memasuki era milenial. Visi dan misi Fakultas juga harus bisa merespon perubahan yang serba cepat ini. Perubahan visi dan misi di tingkat universitas tidak luput dari tantangan-tantangan era milenial itu,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Humaniora juga mengingatkan pentingnya strategi dan langkah yang harus dilakukan dalam perubahan visi dan misi. Setidaknya, ada melalui beberapa proses yang harus melibatkan beberapa pihak. “Penyusunan visi dan misi butuh mendapat masukan dari berbagai unsur mulai dari dosen, mahasiswa, alumni dan pihak-pihak pengguna lulusan. Ini penting dan harus dilakukan,” imbuhnya.

Dalam waktu dekat Fakultas Humaniora akan mengundang beberapa pihak yang terkait untuk membahas dan mereview visi-misi yang lama dalam rangka pemantapan visi dan misi baru Fakultas Humaniora. Mungkin dalam bentuk diskusi kecil atau workshop.[mff]