Rabu siang (14/05) atau tepatnya pada pukul 09.50, ruang Dosen Fakultas Humaniora dipenuhi dengan mahasiswa BSA angkatan 2011. Dan tiket untuk bisa masuk kelas ini adalah harus membawa meteran. Meteran yang biasanya di pakai oleh para penjahit baju. Jadi tiap mahasiswa wajib membawanya sebelum masuk ke ruangan.

Para mahasiswa BSA bukan berpindah profesi menjadi penjahit, melainkan mereka akan mengamati Manuskrip Kuno, salah satu agenda mata kuliah Filologi yang di ampu oleh Ustad Faisol. Karena Manuskrip yang sudah sangat tua, dikhawatirkan akan merusaknya, maka untuk mengukurnya digunakan meteran. Dengan asyik mereka berkumpul bersama kelompok masing-masing untuk mengamati Manuskrip Kuno. Sebagaimana materi yang telah beliau sampaikan pada minggu-minggu sebelumnya, maka sekarang adalah praktek dari teori yang telah mereka terima.

Satu kelas dibagi menjadi 3 kelompok dan mereka pun mulai berdiskusi dan menganalisis Manuskrip, dari segi ukuran naskah, pemilik naskah, asal naskah dan masih banyak lagi. Suasana kelas sangatlah nyaman karena mereka mengerjakan tugas dengan santai namun pasti.

Setelah semua kelompok selesai mengamati maka tugas selanjutnya adalah menarasikan hasil pengamatan untuk kemudian dikumpulkan minggu depan. Dan sebelum perkuliahan di tutup oleh Ustad Faisol, beliau menunjukkan beberapa buku kumpulan manuskrip dan hasil detail dari pengamatan serta narasinya. Dengan penuh semangat Ustad Faisol memotifasi mahasiswanya untuk tetap semangat dalam mata kuliah ini, karena out put dari perkuliahan ini tidaklah main-main. "Ini ada beberapa buku kumpulan pengamatan manuskrip, besok kita agendakan untuk mengamati semua manuskrip yang ada di Kota Malang ini, dan setelah itu kita bukukan dan kita cetak sebagai hasil karya Mahasiswa BSA" tutur Ustad Faisol dengan penuh semangat.