HUMANIORA – (7/12/2022) Keterkaitan antara pekerjaan dengan pendidikan menjadi masalah penting yang harus diperhatikan oleh setiap perguruan tinggi. Hal ini karena masih tingginya tingkat pengangguran terdidik di Indonesia.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) disebutkan bahwa sekitar 1.2 juta pengangguran dari kalangan terdidik, yakni mereka lulusan diploma dan sarjana.

Baca juga:

Tahun ini, Tracer Study terhadap lulusan Fakultas Humaniora tahun 2020 sudah dilakukan. Dan hasilnya, tingkat keterserapan lulusan Fakultas Humaniora di dunia kerja sangat tinggi. Lalu bagaimana tingkat relevansi bidang studi keilmuan di Program Studi dengan pekerjaan yang digeluti oleh lulusan Fakultas Humaniora?

Ternyata hasil Tracer Study Fakultas Humaniora yang telah dirilis tahun 2022 ini menunjukkan bahwa sebanyak 26.1 % responden menyatakan pekerjaannya sangat sesuai dengan bidang studi keilmuan, yang mengatakan sesuai sebanyak 19.6 %, sementara 32.6 % mengungkapkan cukup sesuai, 8.7 % kurang sesuai, dan 13 % sisanya menyatakan tidak adanya kesesuaian antara pekerjaan dengan bidang studi keilmuan.

Menanggapi hasil Tracer Study tersebut, Dekan Fakultas Humaniora Dr. M. Faisol menyatakan bahwa tingginya tingkat relevansi antara bidang studi dengan pekerjaan yang digeluti oleh alumni Fakultas Humaniora dapat menjadi bahan evaluasi program kerja dan kurikulum yang dikembangkan di Fakultas Humaniora. Karena program studi di buka salah satu tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar.

“Ini data yang sangat berharga bagi pengembangan Fakultas Humaniora. Kita dapat melihat tingkat keterkaitan tujuan pendidikan dengan hasil keluarannya,” ujarnya. [al]