Usaha Universitas Islam Negeri Muaulana Malik Ibrahim Malang untuk menjadi salah satu universitas menengah ternyata disambut baik oleh fakultas Humaniora dan Budaya. Untuk itu, fakultas tiga jurusan ini meresponnya dengan meningkatkatn dan mengembangkan kualitas kurikulum yang akan dipakai oleh fakultas tiga jurusan ini kedepan. Kegiatan terbaru yang dilakukan oleh fakultas ini adalah Workshop Kurikulum kemarin (11/7) yang diikuti oleh semua dosen dari masing-masing jurusan, baik baik Bahasa dan Sastra Inggris (BSI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), ataupun Bahasa dan Sastra Arab (BSA).
Kegiatan awal yang dilakukan adalah pra workshop yang membahas tentang kurikulum serta pengembangan kurikulum untuk masing-masing jurusan. Untuk hari pertama, (kemarin) pihak fakultas membahas tentang penguatan kurikulum pengembangan profesi. Dalam pembahasan tersebut, jurusan BSI yang merupakan satu-satunya jurusan yang mempunyai mata kuliah profesi paling banyak (lima mata kuliah), mencoba mempresentasikan kepada BSA, yang hanya mempunyai tiga mata kuliah profesi saja. “Mata Kuliah yang akan dipresentasikan adalah Guiding and Tourism serta Journalism yang akan dipresentasikan oleh masing-masing dosen pengampu,” jelas Ibu Dr. Umi Machmudah, MH yang menjadi moderator dalam acara tersebut.
Untuk mata kuliah Guiding and Tourism, Dr. Kun Aniroh selaku dosen pembimbing di jurusan BSI menjelaskan tentang Bahasa Asing dalam dunia pariwisata, serta juga menjelaskan bahwasanya untuk menguasai suau profesi tidaklah sebentar, akan tetapi baik para mahasiswa ataupun dosen harus bisa kompeten dalam mata kuliah tersebut. Selain itu, dosen yang akrab dipanggil Bu Kun ini juga memaparkan tetang kurikulum serta pembelajaran yang digunakan dalam mata kuliah yang diampunya, salah satunya adalah penerapan teori dan praktek yang fifty fifty, serta tujuan perkuliahan yang tidak hanya untuk menjadi guide akan tetapi juga tour planner. “Study yang kami ajarkan di sini adalah, tour planner, tour and travel, serta hotel. Kesemuanya kami rancang dengan baik dan memadukannya dengan unsur Islam yang memang menjadi icon UIN,” jelas dosen yang juga mengajar di Universitas Merdeka ini.
Sedangkan untuk mata kuliah Journalism, pihak fakultas juga memberikan kesempatan kepada salah satu dosen BSI, yaitu Mediansyah, SH. Sama halnya dengan pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya, yaitu tentang Bahasa Asing dalam pengembangan Profesi Jurnalisme. Menurut dosen yang akrab dipanggil Pak Medi ini, hal yang pertama diajari kepada mahasiswa BSI adalah mengenai etika dalam menulis berita, sebelum mengetahui tentang kode etik Jurnalisme, sejarah, ataupun jenis-jenis media. Selain itu, Pak Medi juga menjelaskan tentang cara berpkir wartawan, yaitu cara mereka melihat suatu kejadian, apakah bisa menjadi suatu berita atau tidak. “Yang paling penting dari seorang wartawan harus mempunyai tekat, bukan atribut,” jelas dosen asli Solo ini.
Menanggapi BSA yang berencana akan memasukan dua mata kuliah tersebut ke dalam mata kuliah profesi, Bu Kun mengungkapkan bahwasanya rencana tersebut merupakan usaha yang bagus dari BSA, hal ini dikarenakan hanya sedikit dari guide planner yang mampu berbahasa Arab. Untuk Jurnalisme sendiri Pak Medi mnegatakan bahwasanya akan lebih baik jika ada wartawan yang bisa berbahasa Arab, terlebih ada koran yang berbahasa Arab. “Peluangnya nanti adalah mereka bisa menterjemah berita bahasa Arab dari negara-negara Arab,” tambahnya.
Sebagai penguat, fakultas juga memberikan materi tambahan bagi para dosen, yaitu dengan mendatangkan dua pemateri yang sudah tidak asing lagi, yaitu Putut Wijayanto, S. Sos, M. Pd yang membahas tentang ICT dalam pengembanagan Bahasa Asing, serta Prof. Dr. Asrori, M. Pd yang menjelaskan tentang Pembelajaran Bahasa Asing untuk anak. “Untuk pemantapan, kami sediakan dua pematerian lagi terkait kurikulum pengembangan profesi,” papar Dr. H. Wildana Wargadinata, Lc. M. Ag, selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik.
Selain itu, Workshop tersebut merupakan tindakan positif fakultas Hudaya kepada Universitas yang akan menambah kuota mahasiswanya. Dengan begitu, otomatis para dosen juga akan kebagian job mengajara lebih banyak, serta akan ada sedikit perampingan struktur kelembagaan pada tahun ajaran baru.”Mohon bantuannya kepada para dosen untuk tetap bersabar ketika mengajar,” jelas Drs. KH. Chamzawi, M. HI ketika memberikan sambutan. Sejatinya kegiatan Pra Workshop ini tidak hanya berlangsung selama satu hari, akan tetapi akan ada lanjutan, yaitu pembaharuan kurikulum yang akan dilaksanakan Kamis, 12 Juli 2012, serta acara inti, yaitu Workshop yang akan dilaksanakan pada 16 Juli 2012 untuk membahas validasi kurikulum 2013, serta pemantapan hasil workshop. (rif)