Setelah menyelesaikan pengumpulan berkas kepada dan dinyatakan lulus, bukan berarti para calon dosen kontrak unit Program Khusus Perkuliahan Bahasa Inggris (PKPBI) bisa bersantai. Mereka harus melalui beberapa tes selanjutnya untuk bisa menjadi dosen kontrak secara resmi. Kemarin (11-12/7), unit yang lebih dikenal dengan sebutan Intensive English Course ini mengadakan tes seleksi masuk untuk para calon dosen yang berjumlah 48 calon dosen. Seleksi yang terdiri dari Academic Writing, TOEFL, Wawancara, serta Micro Teaching tersebut pun berlangsung ketat. Pasalnya semua calon dosen kontrak saling menunjukkan kemampuannya demi mengabdikan dirinya kepada PKPBI
Dengan banyaknya peserta yang hadir untuk mengikuti seleksi penerimaan tersebut, tidak diragukan lagi jika seluruh peserta saling beradu kemampuan, baik ketika test Academic Writing, TOEFL, wawancara, ataupun ketika micro teaching. Persaingan pun semakin ketat terlebih peserta yang hadir bukan hanya dari dosen dan alumni UIN Maliki Malang saja, akan tetapi juga dari beberapa universitas dari luar UIN baik swasta ataupun negeri. “Semua peserta mempunyai potensi yang tinggi, karena pesertanya menyebar, baik dari UM, UGM, Kanjuruhan, UMM, ataupun Brawijaya,” jelas Dr. H. Langgeng Budianto, M. Pd selaku ketua PKPBI.
Menurut dosen yang akrab dipanggil Pak Langgeng ini, kebanyakan para dosen yang telah hadir untuk mengikuti seleksi sudah sangat bagus, baik dalam writing, ataupun kompetisi kebahasaan. Pak Langgeng yang juga menjadi penguji ketika tes wawancara juga menilai bahwasanya para dosen ternyata tidak hanya mempunyai kemampuan pedagogic saja, akan tetapi mereka juga mempunyai kemampuan personal yang mumpuni. “Kebanyakan kemampuan mereka sudah di atas rata-rata,” tambah dosen yang juga mengajar mata kuliah Speaking di jurusan Bahasa dan Sastra Inggris ini.
Untuk tes seleksi Micro Teaching, para dosen harus bisa mempresentasikan kemampuannya dalam bidang pengajaran. Hal ini dikarenakan setelah mereka resmi menjadi dosen kontrak PKPBI, mereka harus bisa mengajar bahasa Inggris dengan baik. Seleksi pun juga tak kalah seru, pasalnya para dosen hanya diberikan waktu yang singkat untuk menyampaikan materi yang telah disiapkan sebelumnya kepada beberapa mahasiswa yang telah hadir. Mereka tidak hanya dituntut untuk bisa membuat para mahasiswa terkesan, akan tetapi juga para juri yang telah hadir. ”we will give you ten minutes to explain,” jelas Meinarni Susilowati, M. Ed salah satu juri.
Adanya penyeleksian dosen kontrak ini adalah sebagai upaya untuk menjaring para tenaga edukatif untuk bisa mengajar bahasa Inggris dalam program English for Specific Purposes (ESP) tahun akademik 2012-2013. Harapannya, setelah mereka resmi menjadi dosen kontrak di unit yang terletak di lantai 1 Fakultas Humaniora dan Budaya ini, mereka bisa membimbing dan juga mengarahkan para mahasiswa, khususnya dalam berkomunikasi bahasa Inggris. “Dengan tes ini, PKPBI akan bisa ditangani oleh para dosen yang profesional, serta mempunyai kemampuan akademik dan integritas yang tinggi,” tambah dosen yang juga mengajar mata kuliah profesi pengajaran ini. (rif)