PARIS (22/11/2024) Mengikuti program Student Exchange 2024 di Sciences Po University, dua mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Khoirotun Nisak dan Ummu Kultsum Naviza, merasakan langsung keajaiban budaya Paris. Mereka menghabiskan waktu seharian menjelajahi kota tanpa pemandu, mengandalkan pengetahuan dan keberanian untuk mengenal Paris lebih dekat. Dengan bantuan seorang tamu di hotel yang memberikan rute cetak, perjalanan menuju kampus di kawasan tenang Paris menjadi pengalaman berharga, penuh kekaguman terhadap budaya dan sejarah ibu kota Prancis yang memesona.
Baca juga:
- Tunjukkan Talenta di Bidang Tarik Suara, Mahasiswa Humaniora Raih Perak di Maliki Got Talent 2024
- Sensasi Ikuti Perayaan 100 Tahun A. A. Navis di House of UNESCO di Paris
Sesampainya di kampus, mereka berhadapan dengan petugas keamanan berpostur tinggi besar dengan seragam hitam, yang mengesankan layaknya sosok polisi. Ketika mereka berusaha mengurus izin masuk, seorang pria Asia yang kebetulan melintas mendekati dan membantu mereka. Meski kampus masih tutup, Khoirotun dan Ummu tetap berhasil mengabadikan momen di depan gerbang utama kampus sambil bertukar kontak dengan pria tersebut, menambah jaringan dan kenangan baru di Paris.
Perjalanan berlanjut menuju tempat makan di dekat gereja dan taman yang megah. Sambil menikmati arsitektur megah, mereka menyempatkan diri mendokumentasikan setiap sudut bangunan. Saat waktu salat tiba, mereka pun melaksanakan salat di taman, melambangkan kekuatan iman di negeri asing.
Menjelang senja, keduanya melangkahkan kaki lebih jauh menuju Sungai Seine, menikmati jalan-jalan Paris yang dipenuhi ukiran dan pahatan khas Eropa. Mereka berhenti di Place Mahmoud Darwich, monumen yang didedikasikan untuk Mahmoud Darwish, penyair Palestina terkenal, yang menjadi lambang persahabatan antara Prancis dan Palestina. Tak jauh dari sana, bangunan Institut de France yang megah berdiri di tepi sungai, menawarkan mereka keindahan arsitektur Prancis yang abadi.
Puncak perjalanan mereka berakhir di Museum Louvre, salah satu museum seni terbesar di dunia, yang berdiri anggun di seberang Sungai Seine. Berdiri sejak 1793, Louvre menyimpan berbagai karya seni bersejarah, termasuk Mona Lisa dan Winged Victory of Samothrace, yang membuat mereka takjub. Menutup malam mereka di depan Louvre, Khoirotun dan Ummu menyadari betapa berkesannya pengalaman ini, memperkaya tidak hanya wawasan, tetapi juga jiwa mereka dengan keindahan sejarah dan budaya Paris. [al]