HUMANIORA – (25/10/2024) Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar Workshop Literasi Digital pada Jumat, 25 Oktober 2024. Kegiatan yang berlangsung di Home Theater Fakultas ini mengundang Ardian Wahyu Setiawan, pakar di bidang teknologi digital, sebagai pembicara utama. Workshop ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dan civitas akademika dengan kemampuan literasi digital yang semakin relevan di era kemajuan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Baca juga:
- Agen Perubahan Kemenag RI Apresiasi Kesiapan Humaniora Menuju WBK-WBBM
- Diskusi Strategis: Merespon Umpan Balik FIBAA
Dekan Fakultas Humaniora, Dr. M. Faisol, M.Ag., membuka acara tersebut dengan sambutan yang menyoroti tantangan dan peluang dari pesatnya perkembangan teknologi digital. Dalam sambutannya, Dr. Faisol menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan. “Teknologi digital, khususnya AI, membawa peluang besar bagi kemajuan manusia, tetapi juga dapat menjadi ancaman jika manusia tidak mampu mempertahankan watak dasar kemanusiaannya,” jelasnya.
Dekan juga mengingatkan bahwa teknologi tidak boleh mengasingkan manusia dari esensi dirinya. Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin kompleks, terutama yang berbasis AI, kemampuan berpikir kritis menjadi kunci. “Kita tidak boleh larut dalam arus teknologi tanpa kemampuan berpikir kritis. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan etis,” tegas Dr. Faisol.
Ardian Wahyu Setiawan, sebagai narasumber utama, memberikan pandangannya mengenai peluang dan tantangan yang dihadapi manusia di era AI. Menurut Ardian, AI membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, komunikasi, dan industri.
Selama sesi workshop, Ardian juga membahas berbagai aspek praktis dari literasi digital, seperti keamanan data, etika digital, dan dampak sosial dari AI. Ia menekankan pentingnya kesadaran akan dampak jangka panjang dari teknologi digital terhadap kehidupan sosial dan psikologis pengguna. Ardian memberikan contoh nyata bagaimana AI telah mengubah industri kerja dan menantang pola pikir tradisional tentang peran manusia dalam masyarakat.
Selain itu, peserta workshop diajak untuk berdiskusi tentang bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan inovasi dalam berbagai bidang. Melalui berbagai contoh dan simulasi, Ardian menunjukkan bahwa AI, jika dimanfaatkan dengan bijak, dapat menjadi alat yang kuat untuk memajukan peradaban manusia. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kontrol dan pengawasan terhadap teknologi ini harus selalu dilakukan agar tidak merusak nilai-nilai kemanusiaan.
Workshop ini mendapatkan antusiasme tinggi dari peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Acara ini diharapkan dapat membangun kesadaran lebih mendalam mengenai pentingnya literasi digital, serta mempersiapkan civitas akademika Fakultas Humaniora dalam menghadapi masa depan yang semakin dipengaruhi oleh teknologi berbasis AI. [ai]