HUMANIORA – (10/10/2024) Media penyiaran bukan sekadar hiburan, tetapi alat penting untuk menyampaikan informasi akurat, memperkuat ikatan sosial, dan mendidik masyarakat. Dengan fungsi utamanya sebagai sumber informasi, kontrol sosial, pendidikan, dan hiburan yang sehat, penyiaran berperan vital dalam membangun masyarakat yang cerdas dan bermartabat. Hal itu disampaikan Aliyah, SS., M.L., Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat bidang pengawasan isi siaran dalam acara Talkshow interaktif Student Vaganza, Kamis, 10 Oktober 2024 di ruang terater Fakultas Humaniora.
Baca juga:
- Ratusan Mahasiswa Humaniora Ikuti Student Vaganza, Ajang Kreasi dan Pengembangan Bakat
- Peluang Kerjasama Terbuka, Humaniora Terima Kunjungan Dekan Fakulti Pengajian Islam UKM Malaysia
Dalam kesempatan tersebut, alumni Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora angkatan 1997 ini menegaskan pentingnya siaran televisi dan radio dalam menjaga kesatuan sosial di tengah keberagaman Indonesia. Media yang sehat harus menjadi perekat yang mempromosikan toleransi dan persatuan, bukan justru menjadi alat pemecah. Ia mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan yang proaktif dalam memastikan media penyiaran selalu mencerminkan nilai-nilai budaya dan moral yang luhur.
“Kita membutuhkan peran aktif masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk berpartisipasi dalam pengawasan siaran. Mahasiswa sebagai generasi muda diharapkan bisa mengkritisi konten siaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta mendorong terciptanya program yang edukatif dan bermanfaat," ujar Aliyah.
Selanjutnya, Aliyah yang juga merupakan tenaga ahli di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI ini berharap mahasiswa Humaniora UIN Malang dapat berperan sebagai agen perubahan dalam mengawasi dan meningkatkan kualitas siaran yang lebih bermartabat. Mahasiswa diharapkan dapat mengambil bagian dalam pengawasan partisipatif untuk memastikan bahwa konten yang disiarkan tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Mahasiswa memiliki kapasitas untuk menjadi pengawas partisipatif. Keterlibatan mereka sangat penting dalam menciptakan siaran yang sehat, edukatif, dan sesuai dengan nilai-nilai masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Alumni S2 University of Malaya Malaysia ini juga menekankan bahwa penyiaran harus menjadi alat pendidikan bagi masyarakat. Selain itu, fungsi hiburan yang diemban oleh media harus tetap mengedepankan prinsip-prinsip yang sehat dan bermoral. Mahasiswa diharapkan dapat terlibat dalam memastikan bahwa konten hiburan tidak merusak norma sosial, melainkan mendukung nilai-nilai yang baik di masyarakat.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami peran mereka dalam pengawasan siaran serta aktif berkontribusi dalam memperbaiki konten siaran televisi dan radio di Indonesia. Hal ini sangat penting, mengingat media penyiaran memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sosial dan moral masyarakat. [al]