HUMANIORA – (3/10/2024) Lonjakan kasus kenakalan remaja yang kian meningkat semakin membuktikan pentingnya peran pendidikan karakter dalam membentuk kepribadian individu. Sebuah penelitian terbaru berjudul "The Internalization of Character Education Values and the Concept of Happiness Through the Short Story 'Al-Saeed Hasan' by Kamil Kailani: Children's Literature Study" mengungkap bahwa sastra anak-anak tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukatif untuk menanamkan nilai-nilai karakter dan kebahagiaan pada anak-anak. Penelitian tersebut dilakukan oleh mahasiswa Prodi BSA Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Sulukul Muhimmah, di bawah bimbingan dosen Dr. Moh. Zawawi, M.Pd. Sulukul Muhimmah berhasil menerbitkan artikelnya di Jurnal Eralingua yang dikelola oleh Universitas Negeri Makassar. Jurnal ini terindeks Sinta 2.
Baca juga:
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif ini memfokuskan pada cerpen "Al-Saeed Hasan" karya Kamil Kailani sebagai sumber data utama, dengan referensi dari artikel, jurnal, dan literatur relevan sebagai sumber data sekunder. Dalam analisis yang dilakukan menggunakan model Milles dan Huberman, penelitian ini berhasil mengidentifikasi 21 nilai pendidikan karakter dalam cerpen tersebut.
Dari nilai-nilai karakter yang ditemukan, 6 di antaranya mencerminkan nilai religius, 2 kejujuran, 2 rasa ingin tahu, 2 persahabatan dan komunikatif, 3 cinta damai, serta 6 tanggung jawab. Selain itu, konsep kebahagiaan yang diuraikan dalam cerita ditemukan dalam 5 contoh, termasuk 2 yang berkaitan dengan pengetahuan tentang Tuhan dan alam, serta 3 yang berkaitan dengan tindakan moral dan kasih sayang.
Peneliti menyimpulkan bahwa sastra anak, seperti "Al-Saeed Hasan", memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan karakter dan perkembangan psikologis anak. Nilai-nilai pendidikan karakter yang disajikan dalam cerita tersebut diharapkan dapat membantu anak-anak memahami pentingnya moralitas, tanggung jawab, dan rasa bahagia yang sejati.
Dengan adanya temuan ini, diharapkan sastra anak-anak dapat terus dimanfaatkan sebagai media pendidikan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik generasi muda dalam menjalani kehidupan yang lebih bermakna. [al]
