HUMANIORA – (27/9/2024) Dalam upaya memperkuat reputasi sebagai institusi akademik unggul, Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang kembali menyelenggarakan program International Scholar Engagement pada Jumat, 27 September 2024. Program ini menghadirkan narasumber berkaliber internasional, Prof. Dr. Azhar Ibrahim, seorang pakar sastra dan kajian budaya dari National University of Singapore. Dengan tema "Humanities, Humanism, and Humanity: Engaging Intellectual Icons of our Times," acara ini memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk menyerap wawasan langsung dari salah satu intelektual terkemuka di Asia Tenggara.
Baca juga:
- Buka Humaniora ISC, Dekan Humaniora Tekankan Pentingnya Critical Thinking
- Gantikan Skripsi, 3 Mahasiswa BSA Terbitkan Artikel di Jurnal Bereputasi
Dalam pemaparannya, Prof. Azhar menegaskan bahwa humanisme bukan hanya konsep teoretis, tetapi merupakan landasan hidup, filsafat, dan misi yang harus terus diperjuangkan. Ia menyebutnya sebagai Adab dalam bahasa Arab, yang telah berperan penting dalam sejarah peradaban manusia. Menurutnya, humanisme harus menjadi inti dari setiap interaksi sosial dan intelektual, terutama di era modern yang kerap kali diwarnai oleh tantangan dehumanisasi akibat globalisasi dan disrupsi teknologi.
Sebagai akademisi yang mendalami hubungan antara kajian budaya dan pemikiran ulama, Prof. Azhar memberikan bimbingan mendalam mengenai bagaimana pemikiran kritis terhadap sastra dan budaya dapat menjadi alat untuk memahami dinamika kemanusiaan di era digital. Ia mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya mengenal dan mempelajari karya-karya ikon intelektual seperti Mas Marco Kartodikromo, Buya Hamka, Gus Dur, hingga Romo Mangun, yang telah menunjukkan kepekaan analitis dan kemampuan menawarkan solusi bagi masalah-masalah sosial.
Prof. Azhar juga menyoroti peran penting seni dan budaya dalam membebaskan masyarakat. “Di tengah era dehumanisasi, humanisasi yang kuat menjadi kebutuhan mutlak,” tegasnya. Humanisme, lanjutnya, bukan hanya soal teori atau pengetahuan, tetapi tentang mengangkat harkat dan martabat manusia. Cinta kasih, penghormatan, dan empati terhadap sesama harus menjadi landasan dalam setiap tindakan kita, terutama dalam perjuangan menegakkan keadilan sosial dan melawan segala bentuk penindasan.
Melalui program ini, Fakultas Humaniora memberikan dorongan besar kepada mahasiswa untuk mengembangkan pemikiran kritis mereka dan mengaplikasikan konsep humanisme dalam kehidupan sehari-hari. Selain membuka cakrawala baru dalam kajian sastra dan budaya, kegiatan ini juga mendorong mahasiswa untuk lebih aktif berpartisipasi dalam karya ilmiah dan proyek sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Kehadiran Prof. Azhar Ibrahim dalam program ini mempertegas komitmen Fakultas Humaniora untuk terus mendorong inovasi akademik, keterbukaan terhadap gagasan-gagasan global, serta membentuk mahasiswa yang adaptif dan siap menghadapi tantangan intelektual masa depan. [al]