HUMANIORA – (20/8/2024) Dalam rangka memperkuat jejaring akademik dan kontribusi global, dosen Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Ribut Wahyudi, Ph.D., diundang oleh Attarkiah Islamiyah School Narathiwat, Thailand, untuk menjadi narasumber dalam sebuah podcast bertajuk "Pemahaman Lintas Budaya: Perspektif Pasca Kolonial." Podcast ini digelar pada Kamis, 15 Agustus 2024, di ruang podcast Attarkiah Islamiyah School sebagai bagian dari program Pengabdian Masyarakat Internasional yang diusung oleh Fakultas Humaniora.
Baca juga:
- WD 3 Ajak Panitia PBAK Fakultas Gunakan Pendekatan yang Humanis, Soft dan Smart
- Tingkatkan Reputasi Internasional, Humaniora Lakukan Pengabdian Masyarakat di Thailand
Dalam sesi podcast tersebut, Ribut Wahyudi menekankan pentingnya interaksi lintas budaya yang alamiah, tanpa adanya dominasi dari satu bangsa atas bangsa lain. Ia menyoroti bahwa interaksi semacam ini mencerminkan pesan Al-Qur'an yang menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar saling mengenal dan memahami satu sama lain.
Ribut juga mengungkapkan bahwa dalam konteks global yang semakin terkoneksi melalui perkembangan teknologi, interaksi lintas budaya menjadi sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Ia menekankan bahwa memahami dan menghargai perbedaan budaya adalah kunci untuk menciptakan harmoni di tengah keragaman.
Selain membahas aspek spiritual dan teologis, Ribut Wahyudi juga mengajak audiens untuk merenungkan bagaimana budaya postkolonial dapat dipahami dan diapresiasi dalam konteks modern. Menurutnya, pendekatan pasca-kolonial membuka ruang bagi dialog yang setara dan saling menghormati antara budaya-budaya yang berbeda, tanpa mengabaikan pengalaman dan sejarah masing-masing bangsa.
Podcast ini bukan hanya menjadi ajang diskusi akademik, tetapi juga berfungsi sebagai media untuk menyebarluaskan gagasan tentang pentingnya interaksi budaya yang sehat dan produktif di dunia yang semakin global. Dengan mengikuti acara ini, Attarkiah School dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menunjukkan komitmennya dalam mendukung upaya membangun pemahaman lintas budaya yang lebih baik di tengah masyarakat internasional.
Rangkaian kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, tetapi juga memperkuat reputasi internasional UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam kontribusinya terhadap pembelajaran global dan pengabdian masyarakat. [al]