HUMANIORA – (14/5/2024) Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkap dampak modernisasi terhadap lingkungan melalui kajian terhadap novel “Baitun Nakhil” karya Tarek Eltayeb. Dalam penelitian yang menggunakan teori ekokritik tersebut, penulis yang merupakan mahasiswa Fakultas Humaniora, Bening Nuha Nirmala mengidentifikasi narasi ekologi yang menggambarkan perubahan lingkungan sebagai hasil dari modernisasi. Hasil penelitian tersebut berhasil diterbitkan jurnal Eralingua, Jurnal Pendidikan Bahasa Asing dan Sastra yang terindeks Sinta 2.
Baca juga:
- Publish di Jurnal Sinta 2, Mahasiswa Humaniora Tunjukkan Prestasi Lewat Karya
- Mahasiswa Humaniora Raih Prestasi Gemilang dalam Dewata Essay Competition di Bali
Dari analisis tersebut, ditemukan beberapa aspek perubahan lingkungan, termasuk narasi pastoral yang menyoroti pembedaan spasial dan temporal, serta dampak pencemaran yang diakibatkan oleh rokok dan sirene. Selain itu, novel juga menggambarkan hutan belantara dan bencana alam seperti badai salju sebagai dampak modernisasi.
Menariknya, penelitian ini juga menyoroti konsep hunian yang mengadopsi prinsip georgik serta hubungan antara manusia dan hewan yang tercermin dalam perlakuan terhadap hewan dan peniruan suara burung. Selain itu, perubahan bumi yang diawali dengan penggunaan plastik dan pembangunan rumah kaca sebagai upaya konservasi juga menjadi sorotan.
Temuan penelitian ini membuktikan bahwa modernisasi tidak hanya membawa kemajuan, tetapi juga merusak alam akibat eksploitasi sumber daya alam secara masif. Namun demikian, modernisasi juga membawa harapan dengan semakin memudahkannya kampanye dan pelestarian alam melalui kecanggihan teknologinya.
Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang kompleksitas hubungan antara manusia dan alam dalam konteks modernisasi, serta menyoroti pentingnya kesadaran akan dampak lingkungan dari tindakan manusia. [al]