Menjadi seorang karyawan di salah satu lembaga, bukan berarti tidak memiliki kemampuan ataupun dipandang sebelah mata. Hal tersebut ditunjukan oleh salah seorang karyawan di fakultas Humaniora dan Budaya (Hudaya), Faridah Abu Bakar, S. Ag. tepatnya dibagian Kepala Sub Bagian Umum fakultas yang selalu bekerja keras dalam setiap menjalani tugasnya.
Bagian yang berada setingkat dibawah bagian tata Usaha ini ibarat super hero bagi orang-orang di fakultas Humaniora dan Budaya. Hal ini terlihat dari job yang dikerjakan setiap harinya, mulai dari pembuatan Job Description bagi karyawan lainnya, merekap ruang kelas, hinga urusan surat menyurat fakultas. ”Untuk urusan tempat, sebaiknya menghubungi ke saya terlebih dahulu,” jelas Ibu yang akrab dipanggil Mba’ Ida tersebut.
Selain mengurusi rekap kelas, bagian ini juga mengurursi inventaris barang yang ada di fakultas Hudaya atau yang sering disebut IKN (Inventaris Kekayaan Negara). Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisisr kerugian yang akan dialami oleh negara karena semua barang yang ada di fakultas menggunakan uang negara disetiap pembelanjaanya. Selain itu, bagian ini juga mengurusi barang-barang yang sudah tidak bisa digunakan lagi, yang kemudian dilaporkan ke pihak rektorat untuk diganti dengan yang baru. ”Untuk kondisi fakultas, saya juga yang ngurusi,” tambah karyawan yang sudah mengabdi selama 8 tahun ini.
Dosenpun juga harus sering berkoordinasi dengan Ibu yang bertempat di BAK tersebut. Khususnya dalam pendistribusian surat ataupun ketika ingin mengadakan rapat. Hal ini dikarenakan semua kegiatan di atas merupakan tugas utama dari Ka Sub. Bag Umum. ”Intinya kita semua harus saling membantu ketika ada pekerjaan yang belum selesai, utamanya ketika ada kegiatan besar, nggak peduli bagian apapun,” terang Ibu dua anak tersebut.
Ternyata tidak hanya dosen, mahasiswapun juga harus mengetahui keberadaan bagian ini. Karena ketika mahasiswa ingin mengadakan kegiatan organisasi dan mengunakan tempat ataupun ruangan, mereka harus menghubungi bagian ini terlebih dahulu untuk memastikan apakah ada tempat yang kosong, ”Ketika ada mahasiswa menggunakan kelas tanpa memberi tahu kepada saya, kemudian ada yang ingin menggunakan juga ditempat yang sama, itu sudah bukan urusan saya,” tutur Ibu asli Malang tersebut. (rif)